NEWS | HUKUM | MEGAPOLITAN
“Pemerhati THM ini juga menyinggung soal hak pengunjung dan pekerja tempat hiburan baik yang tewas terbakar maupun yang terluka di diskotik Golden Crown atau Tiyara KTV,”
Jakarta | Lapan6Online : Pemerhati tempat hiburan malam (THM), S. Tete Marthadilaga mengapresiasi kinerja apparat kepolisian, khususnya Polres Metro Jakarta, yang telah bekerja keras mengungkap muskibah kebakaran yang terjadi di tempat hiburan malam (THM) Tiyara KTV atau bekas Diskotik Golden Crown di lantai 7, 8 dan 9 di Gedung Glodok Plaza.
Berdasarkan dari hasil pengujian sample di laboratorium Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik yang disertai bunga api listrik di belakang videotron antara Lantai 8 dan Lantai 9 tempat hiburan malam (THM) Tiyara KTV atau bekas Diskotik Golen Crown.
Merujuk pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi Gunawan yang mengatakan bahwa gedung Glodok Plaza tidak memenuhi syarat proteksi kebakaran. Status tidak memenuhui persyaratan itu dikeluarkan sejak tahun 2023. Artinya, ada unsur kelalaian atau malah ada unsur pembiaran sehingga dampak kebakarn itu meluas dan menelan korban jiwa.
Pihak kepolisian, kata Mastete-sapaan akrabnya, diminta agar Polres Metro Jakarta Barat, transparan dalam mengungkap kebakaran Glodok Plaza yang menelan korban jiwa 14 orang. Hingga kini masyarakat masih bertanya-tanya mengenai jumlah korban dan identitasnya. Memang tidak mudah mengidentifikasi korban yang rata-rata sudah hangus.

Pemerhati THM ini juga menyinggung soal hak pengunjung dan pekerja tempat hiburan baik yang tewas terbakar maupun yang terluka di diskotik Golden Crown atau Tiyara KTV. Mereka sejatinya memiliki hak untuk menuntut pihak pengelola gedung maupun penyewa gedung.
Menurut Mastete Martha, para korban memiliki hak-hak untuk menuntut ganti rugi atas kerugian yang diamali, korban dapat menuntut pengobatan dan perawatan medis yang memadai bagi yang mengalami luka dan kompensasi atas kerugian yang dialami, seperti kehilangan pendapatan atau biaya hidup.
Sebagai acuan, ada beberapa dasar hukum yang mungkin dapat digunakan yakni Pasal 1365 KUHPerdata: Pihak pengelola dapat dianggap telah melakukan kelalaian yang menyebabkan kerugian bagi korban. Pasal 1371 KUHPerdata: Pihak pengelola dapat dianggap telah melakukan tindakan yang tidak berhati-hati dan tidak bertanggung jawab dan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Keseimbangan Lingkungan Hidup: Pihak pengelola dapat dianggap telah melakukan tindakan yang merusak lingkungan hidup dan menyebabkan kerugian bagi korban serta Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Pihak pengelola dapat dianggap telah melakukan tindakan yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja dan menyebabkan kerugian bagi korban.
Namun demikian Mastete Martha yakin pihak penyidik lebih tahu dasar hukum apa yang bakal diterapkan guna mengungkap secara jelas dan gamblang serta transparan, sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya dan punya asumsi yang tidak-tidak atau mengarah ke blessing in disquise.
Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Hubungan Arus Pendek Listrik
Sementara itu, pihak kepolisian akhirnya mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/01/2025).

Berdasarkan dari hasil pengujian sample di laboratorium Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik yang disertai bunga api listrik di belakang videotron antara Lantai 8 dan Lantai 9.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menjelaskan bahwa hubungan arus pendek berasal dari untaian kabel yang berada di jalur belakang Videotron.
Percikan bunga api yang muncul dari hubungan arus pendek listrik tersebut kemudian memicu kebakaran yang merambat ke lantai lainnya.
Bunga Api Listrik Terjadi di Belakang Videotron antara Lantai 8 dan Lantai 9.
“Dari hasil Labfor itu ada hubungan arus pendek listrik di belakang videotron, jadi ada jalur kabelnya di belakang videotron tersebut. Di situ hubungan arus pendek listrik yang mengakibatkan percikan bunga api,” ungkap AKBP Arfan Zulkan Sipayung di lokasi, pada Jumat (21/02/2025).

Hingga kini, polisi telah memeriksa 42 saksi, yang terdiri dari pihak manajemen Glodok Plaza, manajemen tempat hiburan Tiyara, korban selamat, hingga saksi ahli. Polisi juga menunggu proses pembersihan area sebelum melakukan Olah TKP lebih lanjut.
“Olah TKP sendiri menunggu pembersihan material yang ada di lantai 7, 8, dan 9. Jika sudah selesai, kami akan melanjutkan penyelidikan di lokasi,” tambah Arfan.
Kebakaran Glodok Plaza Berasal dari Hubungan Arus Pendek Listrik
Polisi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka dalam kasus kebakaran ini. “Kami akan melakukan gelar perkara setelah Olah TKP dan pemeriksaan saksi selesai,” tegasnya.
Sementara itu, dalam pencarian terakhir, tim gabungan tidak menemukan korban tambahan, namun berhasil mengamankan beberapa barang yang diduga milik korban, seperti tas pinggang dan kacamata.
“Kami tidak menemukan body parts, hanya beberapa properti seperti tas pinggang dan kacamata,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan. (*B@ms)