Penanganan Covid-19 di Tangsel Kurang Maksimal Hingga Tembus 641 Kasus

0
14
“Kesimpulannya Pemkot tidak memiliki pijakan. Tidak memiliki data, pemetaan wilayah. Bagaimana bisa mengambil keputusan apabila tidak ada data konkret sementara masyarakat sangat menanti langkah Walikota Ibu Airin secara nyata,”

Tangsel | Banten | Lapan6Online : Tokoh masyarakat (Tomas) menilai kinerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menangani virus Corona (Covid-19) berantakan. Hal itu karena terus bertambahnya jumlah warga yang terjangkit.

Data per Minggu, 5 April 2020 saja, sudah 641 warga Tangsel yang menjadi korban virus yang mengguncang dunia tersebut. Data itu dipublikasikan situs info Corona Pemerintah Provinsi Banten, https://infocorona.bantenprov.go.id.

Karena Pemkot dinilai melempem, warga pun berinisiatif sendiri melakukan perlindungan diri dengan menyemprot disinfektan di lingkungan masing-masing.

Presidium Kota Tangsel H Rasyud Syakir menilai Pemkot Tangsel tidak cekatan dan seperti bingung untuk menentukan kebijakan. Padahal masyarakat sangat menanti kebijkan konkret. Kondisi ini melihatkan Pemkot tak memiliki pemetaan yang jelas dalam penanganan bencana.

“Kesimpulannya Pemkot tidak memiliki pijakan. Tidak memiliki data, pemetaan wilayah. Bagaimana bisa mengambil keputusan apabila tidak ada data konkret sementara masyarakat sangat menanti langkah Walikota Ibu Airin secara nyata,” katanya kepada wartawan, pada Senin (06/04/2020).

Penyemprotan disinfektan di lingkungan warga rw 01 Kelurahan Pamulang Barat.

Dirinya pun mengaku kecewa atas langkah Pemkot yang abai dan seolah-olah tidak memperhatikan masyaratnya. Seharusnya Pemkot rajin turun ke masyarakat memantau langsung dan menyalurkan bantuan cairan disinfektan, alat penyemprot dan sebagainya. Yang ada masyarakatnya swadaya membeli alat sendiri, membeli cairan sendiri dan menyemprot sendiri.

“Pemkot memiliki data jumlah kelurahan, jumlah RW dan RT. Bagikan itu alat semprot disinfektan. Itu langkah nyata. Pemerintah pusat pun sudah memberikan sinyal untuk mengalokasikan anggaran di saat kondisi seperti ini,” jelasnya.

Apa yang disampaikan oleh Rasyud adalah cerminan dari masyarakat secara luas.

Tentu ini diharapkan menjadi perhatian Pemkot Tangsel agar langkahnya nyata dirasakan masyarakat. Jangan hanya bisanya mengapresiasi ketika masyarakatnya mandiri tapi sudah menjadi tanggungjawab pemerintah melayani msayarakat dari iuran pembayaran pajak warga Tangsel harus kembali untuk kesejahteraan dan keselamatan nyawa.

Di lingkungan Komplek Keduang Hijau RW 05 yang mana H Rasyud selaku ketua Tim Satgas Pencegahan sejak pemerintah pusat mengumumkan ada yang positif Corona langsung mengambil langkah. Memasang spanduk, menyediakan cairan disinfektan, menyediakan cairan cuci tangan di pos pintu masuk, menyemprot disinfektan seminggu dua kali, membeli alat semprot yang mampu menjangkau 7 meter dan lain-lain.

“Kami langsung membuat tim Satgas Pencegahan. Kami imbau juga kepada warga jangan lupa cuci tangan dengan sabun setiap saat dan waktu,” kata dia.

“Biasakan hidup sehat bersih dan jangan lupa menjaga stamina dengan berjemur dan olahraga. Dan jangan lupa berdoa khusus yang muslim banyak-banyak beristigfar dan membaca Salawat,” sambungnya.

Upaya ini dinyatakan selesai jika pemerintah menyatakan $clear and clean terkait virus Covid- 19. Kemarin siang bantu untuk sosial penyemprotan disinfektan ke masjid Ikhwaniyah dan gang H. Betong.

Seperti diketahui, sebelumnya Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany telah menyampaikan mengenai perpanjangan masa tanggap darurat bencana wabah penyakit Covid-19 hingga 29 Mei 2020 sesuai dengan keputusan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB).

“Kasus ini terus meningkat setiap waktu karena kesadaran kita belum tinggi. Kami imbau agar masyarakat bisa menjalankannya sebab ini untuk kesehatan kita semua,” ujar Airin. Kop/Mas Te

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini