OPINI | KESEHATAN
“Jangan takut akan stress serta perubahan ataupun masalah yang dapat memicu stre. Ciptakan pola piker yang objektif,proposional,serta rasional dalam mengatasi permasalahan serta perubahan yang akan terjadi,”
Oleh : Sufyan Tsauri
APA yang kalian ketahui dengan stress, ya betul sekali stress adalah ketegangan dari fisik,psikis,emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, sakit dan gangguan-gangguan mental.
Secara lebih khusus,stress dikaitkan dengan kendala dan tuntutan. Kendala adalah kekuatan yang mencegah individu dari melakukan apa yang sangat diinginkan,sedangkan tuntutan ialah hilangnya sesuatu yang sangat di inginkan.
Menurut Dr. Franz Alexander,seorang peniliti dari amerika dalam kedokteran psikosomatik, mengatakan bahwa orang yang mengidap tekanan darah tinggi mempunyai kecendurungan permusuhan yang kuat yang mereka tekan dan bergejolak didalam batin,dan tidak terungkapkan secara lahiriah.
Menurut Dr. alexander, ungkapan kemarahan secara batiniah ini menyebabkan meningkatnya tekanan darah menjadi permanen. Orang berpendapat bahwa hal ini hanya berlaku mungkin untuk beberapa penderia hipertensi, dan juga sebagian terbesar memiliki ciri kepribadian yang kurang lebih sama seperti kebanyakan orang lainnya.
Akan tetapi, banyak contoh dari rekasi yang berbeda terhadap stress pada orang yang mempunyai tekanan darah tinggi benar-benar memperlihatkan bahwa sekali anda hipertensi anda cenderung memberikan reaksi yang berbeda terhadap stress.
Oleh karena itu, pada pandemic sekarang ini banyak sector yang terlibat baik dari segi kesehatan maupun perkerjaan,dalam hal ini penulis ingin memberikan arahan agar terhindar dari penyakit stress selama masa pandemic sekarang ini,karena pandemic ini menjatuhkan mental seseorang seperrti hal kehilangan salah satu keluarga atau kehilangan pekerjaan yang membuat ekonomi didalam keluarga tidak stabil.
Banyaknya sektor finansial yang terombang-ambing dimasa pandemi ini membuat setiap keluarga kehilangan arah,dalam hal ini penulis ingin memberikan 2 cara untuk menguatkan kesehatan mental diri baik dari batiniah ataupun lahiriah.
Yang pertama secara batiniah ada beberapa cara yaitu:
1. Kuatkan iman dan takwa terhadap tuhan yang maha esa.
2. Berdzikirlah sebanyak mungkin agar terhindar dari pandemi ini.
3. Perbanyaklah sholawat dalam setiap langkah.
Yang kedua secara kesehatan Dr.Agung Budi setiawan memberikan 4 cara dalam penanganan diri agar terhindar dari penyakit stress dalam masa pandemi ini.
1. Ciptakan pola piker yang terbalik, dari negative thingking ke positive thingking.
Kita dapat mengubah cara pola piker kita terhadap hal yang negative menjadi hal yang positif. Sebagai contoh, apabila sebelum masa pandemic kita jarang berkumpul dengan keluarga kita, dalam pandemic sekarang ini kita dapat lebih dekat dan dapat berinteraksi lebih intens dengan keluarga kita. Contoh lainnya, selama masa pandemic kita menjadi lebih perhatian terhadap kesehatan serta kebersihan diri kita serta keluarga. Dengan menciptakan pola piker seperti ini kita telah mengubah stress yang awalnya berdampak negative menjadi sesuatu yang positif.
2. Cari dukungan dari teman dan keluarga
Berbicara dengan teman serta keluarga dapat menjadi hal yang penting saat dalam kondisi stress. Dengan berkomunikasi, selain kita dapat mencurahkan isi hati terhadap permasalahan yang tengah dihadapi juga dapat mendekatkan hubungan dengan orang tersebut.
3. Sharing informasi yang kurang baik
Dengan semakin mudah serta terbukanya akses untuk mendapatkan informasi kita perlu menyaring informasi apa saja yang sebaiknya kita terima. Hal ini disebabkan apabila ada informasi buruk yang masuk ke dalam pikiran kita,maka akan membuat pikiran kita terfokus pada informasi-informasi buruk tersebut yang menyebabkan orang menjadi lebih sulit untuk menghadapi stress.
4. Jangan takut akan perubahan dan stress
Stress akan muncul dengan sendirinya,kapanpun,dan dimanapun. Oleh karena itu jangan takut akan stress serta perubahan ataupun masalah yang dapat memicu stre. Ciptakan pola piker yang objektif,proposional,serta rasional dalam mengatasi permasalahan serta perubahan yang akan terjadi.
Oleh karena itu, mari kita hadapi masa pandemi ini dengan lapang dada dan mencoba berfikir rasional terhadap lingkungan kita agar hidup kita menjadi sehat dan selalu bersih dalam segala hal, mencoba hal baru dalam masa pandemi ini dang menghilangkan hal buruk selama sebelum masa pandemi.
Cintailah dan sayangilah diri kita dan keluarga kita, karena dengan adanya pandemi ini kita mendapatkan pelajaran untuk menjadi lebih peka terhadap kesehatan diri kita dan kesehatan keluarga kita. (*)