“Semestinya, polisi melakukan pengecekan status kasus itu jauh-jauh hari sebelumnya. Bukan malah mengungkit-ungkit lagi kasus jelang kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air,”
Jakarta | Lapan6Online : Pengacara Habib Rizieq Shihab, Damai Hari Lubis, mengaku bingung dan aneh dengan sikap Polri.
Pasalnya, Polri mengaku akan mengecek status hukum sejumlah kasus yang sempat menjerat Habib Rizieq Shihab.
Apalagi, hal itu bersamaan dengan rencana kepulangan HRS dari Arab Saudi. Damai menilai, kondisi itu tentu sangat aneh.
“Saya hanya bingung, terhadap seorang tokoh yang selalu dibicarakan oleh publik termasuk para pejabat negara. Eh, petugas hukum lembaga terkait (Polri) baru sekarang mau periksa, aneh ya,” kata Damai dikonfirmasi wartawan, pada Senin (09/11/2020) kemarin.
Damai menyebut, semestinya, polisi melakukan pengecekan status kasus itu jauh-jauh hari sebelumnya.
Bukan malah mengungkit-ungkit lagi kasus jelang kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air.
Karena itu, ia sependapat dengan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif.
Slamet menyebut, bahwa semua kasus yang pernah menjerat HRS sudah dihentikan polisi sejak lama.
“Saya sangat percaya dengan Ustaz Slamet karena sumbernya sama,” tegas Damai.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, memang ada beberapa laporan polisi menyangkut Habib Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.
“Memang banyak laporan polisi yang menyangkut nama Pak Rizieq Shihab,” ungkap Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, pada Kamis (05/11/2020) lalu.
Namun, dia belum memerinci terkait jumlah dan substansi dari laporan polisi tersebut.
Dia memastikan akan mengecek kembali Direktorat Reserse Kriminal Umum maupun Direktorat Reserse Kriminal Khusus terkait laporan polisi tersebut.
“Nanti akan saya cek kembali ke Reserse Kriminal (Reskrim),” tegas Yusri.
Sabotase Kepulangan Habib Rizieq Shihab
Sementara, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkap, ada pihak yang tidak menginginkan HRS kembali ke Indonesia.
“Ada pihak-pihak gelap yang terus berupaya mensabotase kepulangan beliau (HRS),” kata Munarman dikutip PojokSatu.id dari RMOL, Senin (9/11/2020).
Sayangnya, Munarman enggan menyebut pihak yang dimaksudnya itu. “Yang jelas pihak yang bersangkutan tidak menginginkan beliau (Habib Rizieq) pulang,” sambungnya.
Bentuk sabotase yang dimaksud Munarman adalah adanya upaya menggagalkan penerbangan dari Arab Saudi pada Senin (9/10/2020) malam waktu Saudi dan tiba di Indonesia tepatnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa pagi (10/11/2020).
“Sabotasenya berusaha menggagalkan penerbangan beliau,” singkatnya. Hingga saat ini, lanjut Munarman, tidak ada perubahan atas rencana dan jadwal tersebut.
“Insya Allah besok Selasa pukul 09.00 tanggal 10 November beliau tiba di Bandara Soetta,” ujarnya.
Munarman meminta agar masyarakat Indonesia untuk mendoakan perjalanan Habib Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia.
“Mohon doa dari semua agar semua dimudahkan Allah,” harap Munarman. Munarman juga menyampaikan, bahwa pihaknya tidak menyiapkan penyambutan secara khusus.
Akan tetapi, untuk penyambutan dan konvoi merupakan insiatif sendiri para pendukung dan simpatisan HRS.
Hanya saja, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang akan menjemput Habib Rizieq di Terminal 3 Bandara Soetta untuk tetap mentaati protokol Covid-19.
“Kepada masyarakat yang menjemput kita imbau untuk tertib dan mengikuti arahan dari pihak yang bertugas.”
“Duduk yang rapi selama menunggu, jaga jarak, gunakan masker, patuhi aturan lalu lintas,” pungkasnya. rmol/Bem/red
*Sumber : rmol.id