Jakarta, Lapan6Online.com : Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) beserta 30 Pengurus Wilayah (DPW) dikabarkan akan merapat ke Kubu Jokowi. Kabar itu menguat setelah 30 pengurus DPW menghadap Zulkifli Hasan dan meminta PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Benarkah demikian?
Sontak, kabar itu, mendapat respon dari Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo. Menurut dia, pihaknya menyangsikan kabar tersebut.
“Mereka kan ujung tombak PAN di daerah, bagaimana mereka sanggup menatap wajah pemilih di daerah? Apalagi jika ditanya, kok PAN politiknya zig-zag terus,” kata Drajad Wibowo seperti dikutip Kantor Berita RMOL, Kamis (4/6/2019).
Politik zig zag itu terjadi sejak Pilpres 2014, PAN mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Namun, akhirnya bergabung dengan pemerintah Jokowi-JK yang memenangkan pilpres tersebut.
Kemudian di Pilpres 2019 kemarin, PAN memilih keluar dari pemerintah untuk mendukung oposisi pasangan Prabowo-Sandi yang pada akhirnya kalah dari petahana Jokowi-Maruf.
“Lalu sekarang mau masuk (pemerintah) lagi? Mereka (pengurus daerah) khawatir pemilih marah,” ungkapnya.
Dengan tegas, Drajat bahkan menyebut manuver sejumlah elite di DPP PAN yang meminta partai bergabung pada pemerintah adalah sikap memalukan.
“Saya malu sebenarnya dengan kengototan sebagian pengurus DPP PAN masuk koalisi pak Jokowi. Malunya tiga kali lipat,” pungkasnya.
Sebelumnya, kabar puluhan pengurus DPW PAN yang bertemu Zulkifli Hasan dan meminta PAN bergabung ke Jokowi datang dari Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.
Yoga, seperti dikutip situs nasional, mengatakan puluhan pengurus wilayah partainya sudah dua kali mengadakan pertemuan bersama Ketua Umum Zulkifli Hasan sebelum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN pada akhir Juli 2019 ini. Dalam diskusi internal tersebut dihasilkan 4 poin kesepakatan.
Pertama, mayoritas sepakat PAN harus berbenah diri. Kedua, partai berlambang matahari ini perlu berkonsolidasi. Ketiga, mendampingi masyarakat. Keempat, bersama pemerintahan Jokowi. (Huge31/Akuratnews/Lapan6Online)