Pertemuan Lintas Tokoh Sikapi Pilkada, Muslim Arbi : Ingat, Malut Itu Masih Menyimpan Bara Sekam Konflik Horizontal

0
0
Muslim Arbi (tokoh nasional dan aktivis nasional)/Foto : Ist.

POLITIK

”Sekarang rakyat optimis dengan harapan besar Presiden Prabowo menegakan demokrasi yang murni, mudah-mudahan dibawah kepemimpnan presden Prabowo demokrasi lahir kembli dan jangan dikotori dangan kepentingan oligarchi dan ekonomi, jangan sampai ada pejabat yang merusak kepemimpinan presden Prabowo,”

Jakarta | Lapan6Online : Persoalan Pilkada Maluku Utara yang tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi mendapat perhatian serius tokoh-tokoh Provinsi Maluku Utara di Jakarta.Mereka menyimpulkan, campur tangan pemerintah pusat dan oligarki telah membelokan Pilkada Malut dari esensi demokrasi.

Hadir dalam pertemuan H.Thaib Armayin (mantan Gubernur Maluku utara dua periode, Muslim Arbi (tokoh nasional dan aktivis nasional), Muhamad Komhois (Ketua Makayoa Indonesia), Nival Ahmad, Aswin Sangadji, Farok Togolobe, Abian Halek dan Ustadz Lutfi Kiat dan beberapa tokoh paguyuban malut lainya.

Para tokoh yang bersepakat dalam Aliansi Masyarakat Maluku Utara di Jakarta ini secara tegas mengingatkan pemerintah pusat dan semua pihak yang berpentingan bahwa provinsi Maluku Utara adalah wilayah konflik yang masih menyimpan bara sekam konflik.Campur tangan kepentingan politik yang berlebihan, penuh rekayasa dan inskonatitusional serta ketidakadilan sosial dikhawatirkan memicu kembali konflik horizontal.

Pemerintah pusat diingatkan kembali bahwa provinsi Maluku utara adalah daerah otonom yang mandiri dalam menentukan masa depan pembangunan dan kepemimpinan dalam bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Muslim Arbi, aktivis nasional menilai politik Maluku utara sarat dugaan campur tangan kepentingan oligarki dan oknum pemerintah pusat.Aktivis nasional ini menduga ada dugaan rekayasa politik yang dilakukan untuk meloloskan kepentingan mereka ditengah terpilihnya Sherly Tjoanda.

”Fakta persidangan bahwa bawaslu mengakui ada kejanggalan, itu fakta diduga ada rekayasa”ungkap dia.

”Teori demokrasi itu suara moyoritas, masa minoritas menang, tentu semua pasti curiga dugaan kuatnya mengarah ada rekayasa ”tuding dia.

Pertemuan digelar di Graha TABAYAMA, Pekayon Kota Bekasi, pada Ahad (2/02/2025)/Foto : Ist.

Menurutnya, kekayaan SDA tambang Maluku utara menarik libido penguasa pusat dan oligarki yang ingin mempertahankan cengkraman kepentingan ekonomi mereka di Maluku utara.

”Lihat kasus blok medan yang terungkap sebagai fakta persidangan”ujar dia beralibi.

Muslim Arbi mengingatkan bahwa Maluku utara adalah bekas wilayah konflik yang masih menyimpan bara konflik sehingga sulutan sekecil apapun bisa potensial memicu kembali konflik.

”Ingat ya Maluku utara itu belas wilayah konflik yang masih menyimpan bara konflik, sulutan sekecil apapun potensial menyulut konflik jadi semua pihak harus punya tanggun jawab untuk merawat malut, ” ujar dia memperingatkan.

H.Thaib Armayin, pendiri provinsi Maluku utara sekaligus mantan Gubernur Maluku utara dua periode mengingatkan semua pihak bahwa perjuangan Masyarakat Maluku utara memekarkan daerahnya berlangsung dalam waktu panjang dan sampai memakan korban harta dan jiwa.Lanjut dia, cita-cita dibalik pemekaran malut adalah kemandirian daerah melalui peran dan kontribusi putra daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan.

”Jadi jangan ada main-main droping kepentingan dari luar dibalik Pilkada dan dalam desain pemerintah daerah Maluku utara”ujar dia mengingatkan.

”Berikan kesempatan masyarakat Malut mengurus daerahnya”imbuhnya.

Lebih jauh H.Thaib juga mengingatkan akan semangat kepemimpin Presiden untuk menegakan demokrasi yang murni.Para pejabat jangan sampai mengotori semangat kepemimpinan Presiden Prabowo tersebut.

”Sekarang rakyat optimis dengan harapan besar Presiden Prabowo menegakan demokrasi yang murni, mudah-mudahan dibawah kepemimpnan presden Prabowo demokrasi lahir kembli dan jangan dikotori dangan kepentingan oligarchi dan ekonomi, jangan sampai ada pejabat yang merusak kepemimpinan presden Prabowo,” tandasnya.

Pertemuan lintas tokoh ini melahirkan terbentuknya Aliansi Masyarakat Maluku Utara.Institusi ini diharapkan menjembatani kepentingan dan aspirasi masyarakat Maluku utara dari Jakarta. Pertemuan digelar di Graha TABAYAMA, Pekayon Kota Bekasi, pada Ahad (2/02/2025). (**)

*Sumber : pikiranummat.com