OPINI | NUSANTARA
“Menyesatkan masyarakat dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an pun adalah sebuah kesalahan besar. Mempercayai dukun sebagai orang yang bisa memecahkan semua permasalahan adalah hal yang keliru, dan lebih dari itu ia bisa dikatakan kufur,”
Oleh : Risma Febrianti
VIRAL seorang Pesulap Merah alias Marcel Radhival kini melanglang buana diberbagai media, baik YouTube ataupun di televisi Indonesia. Pesulap Merah, ia adalah salah satu pesulap di Indonesia dan mempelajari ilmu perdukunan namun bukan untuk dijadikan sebagai profesi dukun, hal ini ia pelajari untuk membongkar trik-trik dukun yang dapat merugikan masyarakat Indonesia.
Miris, kini dukun-dukun berlindung atas nama agama atau dengan kata lain berkedok dengan menjadi dukun yang paham dengan agama.
Dukun berkedok agama ini, menggunakan keahlian silap mata untuk membohongi pasien yang datang padanya. Sebagaimana yang diungkapkan dalam unggulan Instagram @marcelradhival “mirisnya masih banyak masyarakat Indonesia yang ketika dihibur malah banyak diprotes, tapi ketika ditipu, dibodohi, dan dirugikan dengan trik receh dengan jubah agama malah mendukung/mendoakan.
Pesulap Merah mengaku tidak takut atas perbuatan membongkar trik para dukun, karena tujuannya untuk menolong dan menjadi tanggungjawab tersendiri baginya.
“Memilih konten (membongkar praktek perdukunan) karena saya merasa dititipkan pengetahuan dibalik rahasia perdukunan tersebut,” kata Marcel, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Senin (8/8/2022).
Dari peristiwa ini, kita dapati beberapa hal. Pertama, bahwa kehadiran seorang Pesulap Merah adalah kebaikan tersendiri untuk masyarakat Indonesia. Ia, mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan membuka cara kerja para dukun yang notabene hanya sekadar trik ini secara ilmiah dan dapat diterima oleh akal.
Kedua, hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia masih saja mempercayai praktik dukun dan meminta pertolongan kepadanya, mulai dari kesehatan, penglaris, hal gaib, dan sebagainya.
Ketiga, tidak adanya pencegahan khusus oleh negara. Negara seakan absen terhadap peristiwa ini.
Dukun adalah mereka yang mempunyai ilmu mengenai trik sulap, hanya saja mereka menggunakan ilmunya untuk menipu orang lain dengan bayaran yang cukup besar. Bila saja, ada peluang bekerja yang mumpuni di Indonesia hal ini bisa dialihkan supaya tidak ada kesempatan untuk para dukun buka praktik dan menyesatkan masyarakat.
Menyesatkan masyarakat dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an pun adalah sebuah kesalahan besar. Mempercayai dukun sebagai orang yang bisa memecahkan semua permasalahan adalah hal yang keliru, dan lebih dari itu ia bisa dikatakan kufur.
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dalam Islam sendiri, hal ini sangat diperhatikan oleh negara. Negara berkewajiban menanam akidah kuat pada umat, menutup rapat celah praktik kemusyrikan dan menindak tegas pelakunya meski tidak merugikan masyarakat secara materi. [*]
*Penulis Adalah Guru