PKL Kota Bambu Bukan Pedagang Liar! Tegas Forkabi KBS

0
230
“PKL yang mengais rejeki di Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan ini sudah belasan tahun, mereka bukan pedagang liar yaa. Kesepakatan itu memunculkan kesepakatan bersama, diantaranya penataan PKL yang baik, serta santunan anak yatim piatu sebanyak 300 anak lebih setiap bulannya, dan itu masih terus berjalan hingga sekarang. “

Jakarta – Lapan6Online : Permasalahan Pedang Kaki Lima (PKL) di Kota Bambu Jakarta Barat dikatakan Sirepa Karepesina, SH., LBH Forkabi Kota Bambu Selatan (KBS) bukan pedagang liar.

“PKL yang mengais rejeki di Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan ini sudah belasan tahun, mereka bukan pedagang liar yaa..”kata Repa pada media ini, Minggu (20/1/2019).

Ali Mahroni, Bendahara Forkabi KBS

Tujuh puluan (70) an PKL binaan Forkabi KBS yang setiap harinya berdadang di seputaran area RS. Jantung Harapan Kita dan RS. Darmais Jakarta Barat ini sebelumnya tidak ada masalah. Bahkan ditahun 2016 lalu sudah ada perjanjian antara Forkabi KBS dengan pihak Kecamatan Palmerah Jakarta Barat bahwa PKL diperbolehkan sesuai kesepakatan bersama.

“Kesepakatan itu memunculkan kesepakatan bersama, diantaranya penataan PKL yang baik, serta santunan anak yatim piatu sebanyak 300 anak lebih setiap bulannya, dan itu masih terus berjalan hingga sekarang. “jelas Repa.

Meski awalnya kisruh keberatan yang dilayangkan RS. Jantung Harapan Kita ke Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu terkait penutupan akses untuk melewati jalan karena adanya Bazar mingguan.

“Laporan itu kita sikapi dengan bijak, bahwa bazar mingguan yang digelar Forkabi KBS itu bukan untuk mengganggu akses pintu masuk Logistik dan gedung mayat RS. Jantung Harapan Kita, akan tetapi karena antusias masyarakat yang mengunjungi bazar itu membuat akses kedua pintu RS. Jantung Harapan Kita tertutup. “lanjut Repa.

Pengecekan langsung telah dilakukan Muhadi selaku Lurah Kota Bambu Selatan, Kapolsek Palmerah, Babinsa Kota Bambu Selatan/Utara, Kasatpol PP Kelurahan KBS dan kecamatan Palmerah, serta dihadiri pula para pengurus harian Forkabi KBS, termasuk Rubiansyah, Ali Mahroni dan sebagainya.

Sementara M. Sidik Sabeni Ketua Forkabi KBS mengutarakan, pihaknya tidak keberatan adanya komplenan terkait adanya Bazar mingguan tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan Bazar mingguan yanf dibina Forkabi KBS sudah ditiadakan tiga minggu lalu.

“Teguran ini kami terima sebagai bentuk evaluasi ormas kami, bahwa mereka memang binaan Forkabi KBS, dan perlu diketahui bersama bahwa bazar mingguan yang dianggap mengganggu akses kedua pintu masuk RS. Jantung Harapan Kita tidak akan terjadi lagi. “Ucap Sidik.

Kata Sidik, kedepannya Forkabi KBS dengan segera melakukan konsulidasi kembali dengan para PKL binaannya dan mempersuaifkan agenda kerja kepara stake holder terkait. Anna

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini