OPINI I POLITIK
“Negara Palsu. Negara yang kebijakan nya menyengsarakan Rakyat. Hutang menumpuk, infrastruktur ugal-ugalan, pajak naik,. listrik naik, BBM Naik, Harga-Harga Naik, Gaji Rakyat di potong seenakNYA,”
Oleh : Muslim Arbi
PRESIDEN Palsu. Ya. Presiden yang di produksi dari pemilik Ijazah Palsu. Ijazah Palsu telah terbukti di Pengadilan. PN Solo, PT Semarang dan MA Jakarta telah membuktikan secara sah dan meyakinkan si Presiden tidak punya Ijazah Asli. Artinya: Ijazahnya Palsu.
Si Pemilik Ijazah Palsu itu meski menggiring negara ke Jurang Kehancuran dengan sejumlah langkah pro KKN Dan Nepotisme. Dia masih bertahan hingga hampir 10 tahun.
Di pertengahan tahun kedua kekuasaannya. Si Presiden Palsu itu mencoba melemparkan gagasan tiga periode dan tunda pemilu. Tapi kandas.
Tapi, nafsu kekuasaan nya terus menyala-nyala. Hukum, Undang-undang dan konstitusi pun di tabrak. Etika dan moral kekuadaan pun di letakkan di bawah kaki nya.
Dengan semangat nepotisme nya. Meloloskan Putera nya di Mahkamah Konsitusi. Meski itu pelanggaran yang nyata. Setelah loloskan putera nya. Iparnya meski di korbankan tak penting. Asalkan putera nya harus lolos melenggang ke Istana.
Segala rekayasa pun tak malu-malu di lakukan. Meski itu telanjang di mata publik. Dengan Cawe-Cawe nya. Semua kekuatan di tubuh TNI-Polri dalam genggaman kekuasaan nya tak dapat menampik, demikian juga para menteri, dan kepala daerah sampai lurah dan kepala desa semua dalam aransemen pendukung Istana.
Tidak cukup di situ, meski ketua KPU, ber kali -kali di vonis dengan peringatan keras ber kali-kali tetap saja di pertahankan. Demikian juga Bawaslu dan DKPP.
Lebih tragis lagi Mahkamah Konstitusi yang mempertontonkan sidang seolah-olah pro Rakyat dan Pro Keadilan. Ternyata hanya sandiwara belaka. Ludruk dan Tonil yang tidak lucu.
Maka jangan heran kalau menggema, pemilu/pilpres palsu di ruang publik. Ya. Suara yang nyaring dari ruang diskusi dan gelaran spanduk para Aktivis. Pilpres Palsu di produksi oleh Presiden Palsu.
Jika presiden Palsu memproduksi pilpes Palsu, bisa jadi yang lahir adalah negara Palsu.
Negara Palsu. Negara yang di produksi dari kekuasaan yang langgar etika, moral, langgar konstitusi dan UU dan negara yang mau mengkandaskan demokrasi ke tubir jurang.
Negara Palsu. Negara yang kebijakan nya menyengsarakan Rakyat. Hutang menumpuk, infrastruktur ugal-ugalan, pajak naik,. listrik naik, BBM Naik, Harga-Harga Naik, Gaji Rakyat di potong seenak nya.
Negara Palsu mengabaiakan suara Rakyat. Negara yang di bangun di atas Nafsu Nepotisme. Demi loloskan Puteranya ke Pilpres: UU dan Konstitusi dilanggar. Demi loloskan Puteranya ke Pilkada. Aturan di ubah sesuai dengan selera Istana.
Setelah Pilpres Palsu. Pilkada Palsu menyusul.
Sampai kapan kepalsuan ini berakhir? Jika semua insitusi negara tunduk di bawah Presiden Palsu.
Salah satu bukti negara Palsu adalah membisu nya DPR atas suara Rakyat yang menuntut Hak Angket. Lalu untuk apa Rakyat memilih Rakyat nya di DPR?
Tidakkah itu Wakil Rakyat Palsu juga bukan?
Negara Palsu karena, Presiden nya Palsu, Pilpres Palsu, para wakil Rakyat juga Palsu. Sawangan: 3 Juni 2024. (**)
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu