Jakarta, Lapan6online.com : Kritikan keras dilayangkan aktivis politik Rahman Simatupang untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan gerombolannya yang kerap dituding hanya berani mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan namun tidak berani mengkritik hal yang lain seperti kasus buku merah atau kejahatan lainnya.
“PSI dan gerombolannya hanya berani ke Anies. Kasus buku merah dan kejahatan korporasi PSI tak berani komentar,” kata Rahman Simatupang lansir suaranasional, Kamis (31/10/2019).
Rahman menantang PSI membongkar anggaran Presiden Jokowi. “Publik juga perlu lihat keberanian PSI membongkar anggaran Presiden Jokowi,” jelas Rahman.
Kata Rahman, PSI tidak bisa beralasan hanya mengkritisi Anies Baswedan karena memiliki wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta. “PSI tidak punya wakil di DPR mendukung UU KPK hasil revisi yang isinya melemahkan KPK,” papar Rahman.
Rahman mengatakan, publik bisa menilai sikap PSI tidak konsisten dalam mengkritisi yang dianggap salah. “PSI hanya partai penggembira pemerintah yang suka selalu cari perhatian,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu anggota DPRD dari PSI mengkritik soal anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Akibat itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku akan mengecek ulang pengajuan anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati.
“Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, ” kata Susi Nurhati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.
Susi menyatakan, dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat itu, item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja dan menegaskan tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon. (*)