Puluhan Korban Asuransi Rame-Rame Geruduk DPR RI

0
376

PERISTIWA | MEGAPOLITAN

“OJK yang seharusnya benar benar ada dipihak nasabah,tetapi dalam kenyataannya, justru kakinya sangat berat membela perusahaan asuransi,”

Lapan6Online | Jakarta : Aksi unjukrasa kembali terjadi di depan Gedung DPR RI, pada Kamis (24/3/2022). Puluhan massa yang mengaku dari korban Asuransi. Tuntuan mereka meminta pengembalian uang didebet oleh asuransi AXA Mandiri, AIA, dan Prudential.

Aksi tersebut dikomandoi oleh Hanafi, mereka membentangkan spanduk dengan berbagai macam tulisan diantaranya ;” Citibank, BCA, CIMB Niaga, Bank BJB Tolong bantu kami AIA Kembalikan uang kami”, “Prudential kembalikan uang kami sesuai janji agen kembali 100%”, “Bapak Presiden Jokowi Tolong bantu kami korban asuransi satu Indonesia Penopuan Asuransi
AIA, AXA MADIRI, PRUDENTIAL”, ” AIA, AXA MANDIRI DAN PRUDENTIAL Telah melanggar POJK No. 23/POJK.05/2015 tentang Produk Asuransi dan Pemasaran Produk Asuransi”, “Presiden RI, DPR RI, Bareskrim POLRI, Ombusdman dan OJK tolong..Bantu permasalahan kami korban Asuransi : AIA, AXA MANDIRI, PRUDENTIAL,”.

Pantaun redaksi dilokasi, tampak salah seorang massa aksi atas nama Ibu Maria mencoba untuk memasuki Kantor DPR/MPR RI, namun di tahan oleh Aparat kepolisian yang sedang Stand by di sekitar kantor DPR/MPR RI.

Selang beberapa saat, perwakilan dari Divisi Humas Komisi 3 DPR RI, Sodikin menemui massa aksi untuk mendengar tuntutan dari massa aksi, perwakilan nassa aksi Ibu Maria menuntut untuk meminta jawaban surat yang sudah di kirim ke divisi humas komisi 11 dan komisi 3 DPR RI.

Kemudian Sodikin menyampaikan dirinya tidak bisa memenuhi permintaan massa aksi karena belum ada Surat yang msuk dari massa aksi ke Divisi Humas komisi 3 DPR RI.

Hingga massa aksi bergabung dengan massa aksi dari Jaringan Aktivis Indonesia untuk melanjutkan tuntutan tersebut.

Kemudian mereka menyampaikan orasi yang diawali Ibu Rosida, dalam orasinya ia menyatakan bahwa,”Untuk para wakil rakyat yang telah kami pilih. Kami Komunitas korban asuransi hari ini datang kepada para wakil rakyat untuk mengadu, memohon dan mendesak agar para wakil rakyat bersedia membantu menyelesaikan permasalahan kami. Kami juga mendesak agar komisi XI DPR RI mengadakan RDP kedua seperti janji saat RDP pertama yang akan mempertemukan kami dengan perusahaan asuransi dan OJK. Para Wakil Rakyat yang terhormat,kami hanya minta tolong bantu,bukan minta ganti uang kerugian kepada para wakil rakyat,” ujarnya.

Masih dengan pernyataan orasi Ibu Rosida,”Tolong desak OJK yang sudah sangat sangat lalai dalam hal pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen. Kami berharap, OJK bisa menggunakan Otoritas nya untuk memerintahkan perusahaan asuransi membayarkan semua kerugian yang telah kami alami,kami tidak minta lebih sesuai yang ditawarkan karena kami tak mau uang lebih dimana uang itu adalah uang jeritan nasabah. Para wakil rakyat yang terhormat, saat ini Indonesia berada dalam keadaan Darurat korban asuransi. Jutaan korban asuransi konvensional seperti Bumi Putera, Jiwasraya, Asabri, BUMIASIH, Kresna life, wanaartha Bakrie life. Asuransi ini semua tertera dalam polis, uang akan dikembalikan penuh. Tetapi bagaimana kenyataan yang diterima?? Semua nasabah menjerit karena uangnya menguap,tak kembali, dijanjikan dikembalikan setelah di potong dan di cicil. Yang telah menang di pengadilan pun,tak dibayarkan. Saat ini seperti yang kami alami, 3 juta lebih polis asuransi unit link telah tutup polis,”urainya.

Lanjut ia,”Mereka kecewa, sakit dan marah karena apa yang ditawarkan tak sesuai kenyataan di polis. Para korban hanya bisa pasrah,iklas,pesimis dan takut karena yang dilawan adalah perusahaan raksasa yang dilindungi OJK. Para korban justru malah disalahkan karena sudah TTD polis, tidak baca polis dan tidak memakai masa free look. Padahal masyarakat membeli karena memang ditawarkan sebagai tabungan atau investasi yang dijamin uangnya akan berlebih, bukan justru dijelaskan semua isi polis dan semua resikonya. Semua korban asuransi konvensional dan unit link di Indonesia sudah sangat sangat lelah,muak,pesimis dan menyedihkan,tak ada lembaga penjamin polis,benar benar tak ada perlindungan terhadap konsumen. Ditengah ketidakpastian hukum di Indonesia,kami para korban asuransi unit link mencoba dengan segala upaya,meminta,memohon dan mendesak kepada lembaga lembaga negara, OJK, DPR, Bareskrim, Ombudsman, Sekneg untuk membantu kami. Kami hanyalah masyarakat kecil yang hanya butuh pertolongan,”harapnya.

Kemudian dilanjutkan orasi yang disampaikan oleh Ibu Maria, dalam orasinya ia menyatakan bahwa,”Kami berjuang demi uang pendidikan anak kami, uang hari tua kami yang telah di rampas oleh kejamnya penjualan Asuransi unit link AIA AXA MANDIRI PRUDENTIAL. Ini adalah kejahatan korporasi yang terstruktur,sistematis dan masif. Apakah semua ini akan terus di pertahankan?? OJK yang seharusnya benar benar ada dipihak nasabah,tetapi dalam kenyataannya,justru kakinya sangat berat membela perusahaan asuransi. OJK tidak sanggup menggunakan otoritasnya dalam menyelesaikan permasalahan semua angsuran karena OJK hidup dari kucuran pungutan yang di setorkan oleh perusahaan asuransi,” terangnya.

Lanjut orasi Ibu Maria,”Maka dari itu,kami datang kepada para wakil rakyat, mohon bantu kami. Wujudkan semua yang telah di ungkapkan para wakil rakyat saat RDP dengan kami dan dengan OJK. Hanya kepada para wakil rakyatlah kami bisa mengadu. Hanya DPR lah yang benar benar bisa memanggil dan menekan OJK. Hanya wakil rakyatlah yang mampu menghentikan penjualan unit link. Demi jeritan semua masyarakat Indonesia yang telah menjadi korban asuransi yang selama ini tidak pernah ada penyelesaian nya. Demi perbaikan perasuransian. Demi kebanggaan kami memiliki para wakil rakyat di DPR. Kami mohon, bantu selesaikan permasalahan ini. Wujudkan janji para anggota komisi XI untuk adakan RDP kedua bersama dengan perusahaan dan OJK,” bebernya.

Orator-orator didominasi emak-emak, orasi berikutnya disampaikan oleh Ibu Roseni Saragih, ia mengatakan bahwa,”Kembalikan asuransi ke MARWAHNYA, selesaikan permasalahan kami,kembalikan semua kerugian nasabah, moratorium unit link. Ibu Puan Maharani bantu kami, Kami menuntut hak kami dan pertanggungjawaban pihak asuransi yang tidak mengembalikan dana yang didebet selama ini secara penuh sesuai dengan janji dan bujuk rayu agen Asuransi atau Financial Agent dari Perusahaan Asuransi AXA Mandiri, AIA dan Prudential. Semoga masyarakat umum lebih teliti, lebih cerdas, mau banyak bertanya dan memahami apa itu polis, setidaknya bagaimana caranya agar terhindar dari trik-trik nakal Agen bermasalah dalam menjual produk sebelum melakukan penandatanganan yang akan berakibat kerugian bagi pemegang polis,” teriaknya.

Ibu Maria meminta,”Kami datang untuk membuka mata Institusi terkait dan aparatur negara akan kerugian yang diderita warganya jika agen tidak memberikan penjelasan secara utuh dan jelas terutama tentang hal-hal negatif yang ditimbulkan dengan ikut Asuransi. Kami meminta institusi membuat pagar hukum, dan tindakan yang tegas yang menimbulkan efek jera terhadap Perusahaan Asuransi yang Sudah melakukan taktik penjualan secara tidak benar, agen nakal yang demi mengejar target, bonus, dan posisi menghalalkan segala cara untuk melakukan closing. Agar masyarakat yang awam terhadap persoalan keuangan, perbankan, perasuransian terhindar dari Permasalahan yang sama yg kami dan ribuan korban lain hadapi,” ungkapnya.

Diakhir orasinya, Maria mengharapkan dan meminta kepada DPR RI,“Mengapa perusahaan asuransi melempar kami ke mana mana, perusahaan asuransi tersebut seperti seolah-olah mereka mencuci tangan. Kami meminta kepada Bapak dan Ibu yang ada di dalam Gedung DPR agar Menindak OJK yang lebih berpihak pada perusahan asuransi. Apakah kami diam di tempat? Tidak, kami akan menuntut OJK, seperti yang pernah di sampaikan oleh komisi 11 DPR. kami juga meminta Bareskrim Polri untuk memproses kejadian ini,” pungkasnya.

Dengan aksi yang di laksanakan di depan gedung DPR bertujuan agar para anggota DPR/MPR yang mendengar aksi mereka mau membantu mereka untuk memproses Perusahan Asuransi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (*Derry Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini