HUKUM | PERISTIWA | NUSANTARA
“Materai serta alat yang digunakan asal-asalan. Baru selesai dihampar dan dipadatkan, aspalnya sudah berderai. Material pasirnya serta kerikilnya berhamburan sehingga membahayakan dan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas pengguna,”
Lapan6OnlineKalBar | SANGGAU : Pelaksanaan proyek Kementerian PUPR terhadap Reservasi Sanggau – Tebelian dengan pagu anggaran Rp 15 miliar atau persisnya Rp 15.893.368.000,00 yang dikerjakan oleh PT Kencana Indah Inti Sejahtera selaku kontraktor pelaksana diduga tidak sesuai kontrak kerja.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Raja Sanggau, Pangeran Ratu Surya Negara, Gusti Arman kepada wartawan, pada Kamis (01/09/2022).
“Materai serta alat yang digunakan asal-asalan. Baru selesai dihampar dan dipadatkan, aspalnya sudah berderai. Material pasirnya serta kerikilnya berhamburan sehingga membahayakan dan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas pengguna,” beber Gusti Arman.
Tak hanya dirinya, proses pengerjaan proyek jalan nasional itu pun menuai protes dari sejumlah warga,
“Bahkan menuai protes dari warga. Selain itu (pengerjaan, red) di depan Kantor Bupati Sanggau, terlihat sejumlah ASN Pemkab Sanggau turun ke jalan untuk membersihkan material yang digunakan kontraktor pelaksana yang (aspalnya, red) berderai di sepanjang jalan yang diperbaiki dengan menggunakan sapu bahkan sekop,” paparnya.
Selain itu menurutnya, pengerjaan patching (menambal) lubang juga terkesan tidak sesuai spesifikasi aspalnya. Bahkan alat yang dipergunakan juga perlu dipertanyakan.
“(Alat yang digunakan) seperti seadanya saja. Sekelas proyek kementerian. Kalau benar pengerjaannya, saya rasa tidak seperti itu, pastilah rapi,” sesal Raja Sanggau.
Selain model pengerjaan yang dinilai asal-asalan dan alat yang digunakan dalam proyek, Gusti Arman turut mengkritik soal kualitas aspal.
“Kualitas aspal juga menjadi pertanyakan, selain itu cara pengerjaannya yang terkesan asal-asalan dengan bentuk patching tidak persegi dan peralatan pemadatnya juga hanya menggunakan temper (pemadat aspal),” katanya.
Anehnya, menurut dia, konsultan pengawas dan juga direksi yang ada terkesan hanya diam saja melihat hal ini.
“Membiarkan kontraktor pelaksanaan pekerjaan melanjutkan pekerjaan walaupun seperti itu kenyataannya,” kata dia.
Gusti Arman pun meminta adanya pengawasan segera terhadap proyek kementerian tersebut, agar dana belasan miliar yang dikucurkan pemerintah dapat benar-benar membantu warga Sanggau dalam pembangunan.
“Sangat mendukung pembangunan yang ada di wilayah Sanggau, tapi kerja lah yang benar, jangan jalan yang ada di lubang lalu penambalannya asal-asalan, itu sama saja merusak jalan kami bukannya memperbaiki,” tegasnya. (*Wan Daly S/Saepul)