Ramai-ramai Kutuk dan Kecam Israel Serang Markas UNIFIL Lebanon

0
12

MANCANEGARA

“Ini bukan kesalahan dan kecelakaan. Hal ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum militer internasional,”

SEJUMLAH negara di dunia bereaksi terhadap serangan militer Israel (IDF,red) ke markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL,red) pada Kamis (10/10/2024) pagi waktu setempat.

Juru bicara Dewan Keamanan Amerika Serikat, Adrienne Watson mengatakan AS sangat prihatin terhadap serangan Israel ke markas UNIFIL. Ia mengimbau IDF tidak mengancam keamanan pasukan perdamaian PBB yang ada di negara tersebut.

“Sangat penting bahwa mereka tidak mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB,” kata Watson dilansir Al Jazeera.

Kementerian Pertahanan Italia juga mengecam serangan ini. Mereka mengatakan bahwa serangan Israel ke markas UNIFIL sama sekali tidak dapat diterima karena sudah termasuk kejahatan perang.

“Ini bukan kesalahan dan kecelakaan. Hal ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum militer internasional,” jelas Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto.

Senada Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengutuk serangan Israel ke markas UNIFIL. Saat ini, mereka dilaporkan juga tengah menanti penjelasan dari IDF mengapa serangan tersebut dilakukan.

“Perlindungan pasukan penjaga perdamaian merupakan kewajiban yang berlaku bagi semua pihak yang berkonflik,” bunyi pernyataan Kemenlu Prancis.

Lebih lanjut, pemerintah Spanyol melalui Kementerian Luar Negeri juga menyalahkan Israel atas serangan ini. Dalam pernyataanya, Kemenlu Spanyol menyebut serangan militer Zionis ke markas UNIFIL sebagai “Pelanggaran berat hukum terhadap internasional”.

“Pemerintah Spanyol mengutuk keras tembakan Israel yang menghantam markas UNIFIL di Naqoura,” kata Kemenlu Spanyol.

Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mendesak Israel untuk menghentikan serangan ke markas UNIFIL. Sebab, mereka menganggap tindakan tersebut sebagai tindakan gegabah yang akan memperkeruh situasi geopolitik di Timur Tengah.

“Setiap penembakan di sekitar pasukan atau fasilitas UNIFIL adalah tindakan yang gegabah dan harus dihentikan,” kata Harris.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/10/2024) sekira pukul 05.05 waktu setempat terjadi serangan langsung IDF terhadap Bangunan Tower Pengamatan (OP 14) UNIFIL di UTM 36S 698201 3665508 Green Hill, Naqoura, Personel yang bertugas Pratu Mar.Eggy Arifiyanto/UN ID : MI 572081, dan Praka Nofrian Syah Putra/UN ID : MI 572314.

Kronologis
a. Pada 08.30 WS Naqoura HQ melaksanakan Alarm lvl 3, seluruh personel masuk kedalam bungker dan Pos-Pos Jaga.

b. Pada 18.00 LT Pratu Eggy dan Praka Nofrian (Tim B) melaksanakan Naik Jaga Tower Pengamatan (OP) 14.

c. Pada 00.45 LT Aktivitas saling tembak IDF dan Hzb, Ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak mulai terlihat dan terdengar.

d. Pada 04.00 WS Situasi Kontak tembak semakin gencar, Tank Merkava IDF terpantau berada di seputaran Green Hill.

e. Pada 04.55 WS Jajaran jaga Tower Pengamatan melaporkan beberapa tembakan Merkava di sekitar Green Hill

f. Pada 05.00 WS Personel Jaga Tower Pengamatan (OP) 15 melihat adanya laser yang membidik Tower Pengamatan (OP) 14

g. Pada 05.05 LT Personel Jaga Tower Pengamatan (OP) 15 melaporkan adanya Luncuran mengenai Tower Pengamatan (OP) 14

h. Pada 05.06 WS 2 Personel jaga Tower Pengamatan Tugu 14 terkena Rekoset luncuran

i. Pada 05.15 LT Korban Personel jaga Tower Pengamatan Tugu 14 dievakuasi ke Hospital Unifil HQ

Sementara itu kerugian yang diderita Personel Pratu Mar.Eggy mengalami luka ringan kaki kanan, luka ringan tangan kiri dan pernapasan sesak. Kemudian, Praka Nofrian mengalami luka ringan kaki kanan, dan pernapasan sesak.

Selain itu kerugian materiil berupa Tower OP 14 lantai 2 berlubang. Dan perkembangan terakhir telah dilakukan Ronsen & USG dengan Hasil Normal. Sedangkan telinga kiri Pratu Eggy mengalami berdenging, akan dilaksanakan pemeriksaan mendalam.

Uni Eropa juga ikut mengutuk serangan Israel ke markas UNIFIL. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan serangan tersebut tidak bisa diterima karena membahayakan pasukan perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon.

“Dua anggota Helm Biru telah terluka dan ini tidak dapat diterima. Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi 1701 DK PBB: Israel memiliki kewajiban untuk menghormati keduanya. Akuntabilitas penuh diperlukan,” kata Borrell di lama X pribadinya.

Sebelumnya, militer Israel menyerang markas UNIFIL di Lebanon dengan menggunakan tank Merkava pada Kamis (10/10/2024) pagi waktu setempat. UNIFIL melaporkan serangan ini menyebabkan dua orang personel mereka terluka.

“Pagi ini, dua penjaga perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembakkan senjatanya ke arah menara pengamatan di markas UNIFIL di Naqura. Tembakkan tersebut mengenai langsung dan menyebabkan mereka jatuh,” bunyi pernyataan UNIFIL, seperti dikutip AFP. (*cnnindonesia/red)

*Sumber : cnnindonesia.com