PERISTIWA | NUSANTARA
“Kita yang menentukan pemimpin yang akan membawa Salatiga menuju masa depan yang lebih baik. Dalam proses demokrasi ini, kita harus senantiasa menjaga persatuan, kerukunan, dan kondusifitas di tengah masyarakat,”
Salatiga | JATENG | Lapan6Online : Menjelang hajatan Pemilihan Kepala Daerah secara serentak di seluruh Indonesia Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Rembug Jagong Toleransi Antar Umat Beragama dengan tema; ”Kerukunan dan Kondusifitas Menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2024.”
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Ka Badan Kesbangpol Kab/Kota se Jateng serta dihadiri seluruh Ketua Forum Kerukunan Umat Ber-agama (FKUB) Kab/ Kota se Jateng dengan jumlah 120 an peserta yang dilaksanakan di Aula Gedung Kaloka, Lantai IV Sekda Kota Salatiga pada Selasa (20/8/2024), kegiatan digelar dalam rangka menjaga kerukunan dan kondusifitas menjelang Pilkada 2024.
Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menghadiri langsung kegiatan akbar ini. “Kita yang menentukan pemimpin yang akan membawa Salatiga menuju masa depan yang lebih baik. Dalam proses demokrasi ini, kita harus senantiasa menjaga persatuan, kerukunan, dan kondusifitas di tengah masyarakat,” ujar Yasip.
Ia juga mengatakan, kerukunan dan kondusifitas adalah dua aspek yang tak terpisahkan dalam menjaga stabilitas dan keamanan daerah.
FKUB, lanjut Yasip, memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga harmoni antar umat beragama.
“Saya sangat mengapresiasi upaya FKUB, yang selama ini selalu menyosialisasikan pentingnya kerukunan dan saling menghargai antar umat beragama,” imbuhnya.
Yasip mengungkapkan, Salatiga merupakan salah satu kota tertoleran di Indonesia. Penilaian tersebut sangat terbantu dengan peranan dari FKUB di Salatiga.
“Kami juga sangat rajin untuk melakukan dialog-dialog. Kemudian juga secara aktif menjadi penetralisir berbagai isu negatif yang berpotensi menimbulkan gejolak di tengah masyarakat,” katanya.
Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Jateng, Ema Rachmawati menyampaikan, kerawanan menjelang Pilkada harus diwaspadai. Mewakili Penjabat Gubernur Jateng, ia meminta peran serta FKUB dan Badan Kesbangpol se-Jawa Tengah untuk terus mengawasinya.
“Kalau kita melihat pengalaman-pengalaman dari Pilkada yang lalu, potensi-potensi permasalahan itu sangat banyak. Kita sudah melihat contohnya juga pada saat Pilpres kemarin cukup rawan dan kadang membawa-bawa agama,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, penegakan hukum terhadap pelanggaran yang mengancam kerukunan dan kondusifitas juga harus diperkuat. Segala bentuk tindakan provokatif, ujaran kebencian, dan hoaks harus ditindak tegas.
Pada kesempatan tersebut Laksma (Purn) Joko Sulistyanto selaku Tenaga Ahli Sinergisitas BNPT RI yang mewakili Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT RI, Brigjen Pol Tejo Wijanarko, S.I.K sempat memaparkan tentang kebersamaan Bhinneka Tunggal Ika guna menciptakan situasi aman, damai dan kondusif pada Pilkada 2024.
Sedangkan Soegiharto Santoso selaku Tenaga Ahli Sinergisitas Bidang Kemitraan Warung NKRI Digital BNPT RI berkesempatan memaparkan tentang WARUNG NKRI DIGITAL dalam mewujudkan masyarakat yang aman, kondusif dan damai serta kolaborasi aktif melalui ketahanan & kemandirian ekonomi bagi NKRI, termasuk tentang Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 yang digagas dan dilaksanakan BNPT.
Soegiharto menjelaskan tentang Kompetisi tersebut telah resmi dilakukan Kick Off di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Selasa (20/08/2024) pagi hari dan di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga pada Selasa (20/08/2024) sore hari.
Soegiharto Santoso yang akrab disapa Hoky menuturkan, setelah kegiatan ini timnya dari BNPT diundang Kepala Bakesbangpol Kota Salatiga Valentino T.H. untuk mengunjungi WARUNG NKRI DIGITAL di kantor Kesbangpol Salatiga dengan nama Omah Ngopi.
“Ini merupakan percontohan agar dapat diduplikasi oleh para Kepala Badan Kesbangpol dan para Ketua FKUB se Jateng,” tutur Hoky yang juga menjabat sebagai Sekjen PERATIN (Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia) dan juga menjabat sebagai Ketua Umum APTIKNAS.
Pada sesi akhir Rembug Jagong Toleransi, Kepala Bakesbangpol Kota Salatiga Valentino T.H., yang didaulat sebagai moderator menyampaikan kesimpulan antara lain:
Upaya preventif untuk mencegah ancaman disintegrasi serta menumbuhkan dan melestarikan semangat kebangsaan adalah membentuk WARUNG NKRI DIGITAL dengan langkah penguatan; (a). Lembaga, (b). Sarana dan Prasrana., (c). Regulasi antara lain Perda Toleran, RAD PE, Pendidikan Pancasila Wawasan Kebangsaan dll., (d). Tata Kelola meliputi kegiatan Lintas Sektoral, Ketahan Ideologi, Poleksosbud. (e). Anggaran direncanakan pada tahun anggaran 2025.
Tokoh Pemuka Masyarakat melalui FKUB dan Kesbangpol harus mampu mengelola konflik sebagai dampak perbedaan dan keberagamaan di tengah tengah masyarakat. Bijak dalam memilih calon Pemimpin dengan minimal memiliki 7 (Tujuh) Kriteria yaitu; (1). Problem solver, (2). Bersikap positif, (3). Komunikasi, (4). Menjadi inspirasi, (5). Tumbuhkan motivasi, (6). Hubungan baik, (7). Turun gunung.
Songsong Pilkada 2024 dengan cerdas agar terpilih yang Amanah, Sukseskan Pilkada dengan cara antara lain; (1). Partisipasi Pemilih tinggi, (2). Kondusivitas wilayah yang terjaga, (3). Setiap tahapan berjalan lancar, (4). Pelayanan Masyarakat tetap berjalan.
Waspadai potensi konflik antara lain keberadaan tempat ibadah, untuk itu aktifkan gerakan; (1). Merah Marun, (2). Desa sadar kerukunan, (3). Kampung moderasi.
Warga diajak untuk ber-Mindset dan Ber-Culture set dalam kerangka sebagai personal manusia bukan atas nama lembaga sektoral.
Agreement: Indisagreement, sepakat punya kaidah masing-masing jika ada perbedaan masing-masing untuk dikelola menuju persatuan.
Sebagai penutup Valentino mengutarakan, Kegiatan Rembug Jagong telah berjalan dengan sukses, namun semua pihak perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar kelompok masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga kerukunan menjelang Pilkada 2024 dan mempromosikan tentang WARUNG NKRI DIGITAL untuk mencegah ancaman disintegrasi serta menumbuhkan dan melestarikan semangat kebangsaan.” pungkasnya. (*Randy)