Resmi, Raja Belanda Minta Maaf atas Pembantaian di Indonesia

0
84
Raja Belanda, Willem Alexander bersama Jokowi. (foto istimewa)

Bogor, Lapan6online.com : Bangsa Indonesia tidak akan pernah lupa masa kelam penjajahan Belanda melalui VOC di bumi Nusantara. Terutama pembantaian paling biadab yang dilakukan tentara Belanda, Westerling di Sulawesi dan ratusan tahun kerja paksa yang mendera anak suku bangsa di Nusantara sebelum lahirnya Indonesia.

Tak terbilang banyaknya korban jiwa atas kekejaman pemerintahan kolonial Belanda, melalui VOC maupun melalui militer, berulangkali kerajaan Belanda menolak untuk meminta maaf atas kekejaman dan pembantaian rakyat Indonesia selama agresi dan invasi pemerintahan kolonial negaranya di Indonesia.

Namun, kondite kerajaan berubah setelah Willem Alexander naik tahta menjadi Raja Belanda. Dalam Kunjungan kenegaraan selama empat hari, dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Raja Belanda, Willem Alexander secara resmi meminta maaf atas agresi negaranya selama pemerintahan kolonialnya di Indonesia. Ia juga secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan Indonesia.

Permintaan maaf itu disampaikan setelah ia dan Ratu Maxima dijamu Presiden Indonesia Joko Widodo dan istri, Iriana, pada upacara resmi di Istana Bogor, seperti dikutip Lapan6online dari Sindonews.com, Selasa (10/3/2020).

Belanda pada awalnya tidak meminta maaf atas 350 tahun pemerintahan kolonial dan agresinya sampai 2013, ketika duta besar Belanda menyatakan penyesalan atas serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh militer Belanda untuk menghancurkan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial di Jawa dan pulau-pulau Sulawesi setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia 1945.

Permintaan maaf itu datang setelah para janda korban keganasan tentara Belanda menyeret pemerintah Belanda ke pengadilan internasional.

“Sejalan dengan pernyataan sebelumnya oleh pemerintah saya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan meminta maaf di sini atas kekerasan berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu,” kata Raja Belanda pada konferensi pers bersama dengan Presiden Jokowi.

“Saya melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan dari keluarga yang terkena dampak akan dirasakan selama beberapa generasi,” imbuhnya seperti dilansir dari AP.

Indonesia mendeklarasikan kemerdekaanpada 17 Agustus 1945, tetapi Belanda menolak untuk mengakuinya dan berjuang untuk mempertahankan kontrol atas pos Asia yang menguntungkan namun tidak berhasil. Ia akhirnya mengakui negara itu sebagai negara merdeka pada Desember 1949.

“Pada 17 Agustus, itu akan menjadi 75 tahun sejak Indonesia mengumumkan proklamasinya, mengklaim tempatnya di antara negara-negara bebas dan merdeka,” kata Raja Belanda.

“Hari ini, pemerintah Belanda secara eksplisit mengakui secara politis dan moral,” imbuhnya.

Sementara itu Presiden Jokowi mengatakan tidak mungkin untuk menghapus sejarah, tetapi kita bisa belajar dari masa lalu. “Kami mencoba belajar dari sejarah untuk memperkuat komitmen kami untuk membangun hubungan yang setara yang saling menghormati dan saling menguntungkan,” ucap Jokowi.

Ini merupakan permohonan maaf secara resmi yang pertama kali diucapkan oleh Raja Belanda.

(*/RedHuge/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini