“Sudah sulit di dunia tambah sulit pula di akhirat. Disinilah butuhnya peran pemerintah. Untuk mensejahterakan umatnya, agar tidak ada yang kesulitan, kekurangan. Sehingga mencari tambahan modal dengan cara riba,”
Oleh : Rahma Aliifah, S.Pd
Lapan6Online : Seorang ibu membuka usaha berupa kios makanan dan minuman. Sebenarnya kios si ibu selalu dikunjungi para pembeli, di samping tempatnya yang strategis, dekat jg dengan sekolah. Namun si ibu tergiur dengan tawaran pinjaman uang. Sehingga ia memilih untuk meminjam uang melalui Koperasi Simpan Pinjam dengan bunga yang cukup besar.
Setiap harinya si ibu tersebut harus menyisihkan uang dagangannya untuk membayar hutangnya. Namanya juga usaha kecil – kecilan terkadang ramai terkadang sepi. Karna caranya yang tidak halal maka suatu hari kiosnya sepi, ia pun jatuh bangkrut. Warungnya sudah tidak ramai dengan pembeli lagi.
Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya beban si ibu untuk menyelesaikan urusannya kepada rentenir itu. Sudah sulit di dunia tambah sulit pula di akhirat.
Disinilah butuhnya peran pemerintah. Untuk mensejahterakan umatnya, agar tidak ada yang kesulitan, kekurangan. Sehingga mencari tambahan modal dengan cara riba. Inilah sistem yang kita rasakan sekarang. Ketika sistem Islam tidak diterapkan maka kisah si ibulah yang banyak terjadi di masyarakat negeri ini.
Sistem kapitalis yang membuat si ibu seperti ini. Segala sesuatunya diukur oleh uang tanpa memikirkan halal dan haramnya. Manusia selalu menghalalkan segala cara, untuk memuaskan keinginannya.
Usaha dengan uang halal akan lebih berkah, dibandingkan meminjam kepada rentenir. Alhasil maka hidup akan mengalami kesulitan. Walau pun usaha dengan modal yang sedikit, tapi jika kita sabar dan mengikuti aturan-Nya. Maka Allah akan mempermudah segalanya. Usaha lancar dan hidup sejahtera. Sehingga selamat di dunia dan juga di akhirat. Kembali ke Islam dengan menyeluruh.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
‘Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.’ (QS. Muhammad:7)
Jadi bila kita selalu mentaati syariatNya maka Allah akan menolongnya. Bila kita jauhi riba maka Allah akan menolongmu dengan usaha yang sukses dan barokah.
Mengapa Allah tidak ridho dengan orang yang memakan uang riba, karna riba hukumnya haram. Sedangkan setelah Allah mengharamkan riba maka semua bentuk riba apapun Allah haramkan tanpa terkecuali, tidak ada beda antara riba dalam jumlah banyak ataupun dalam jumlah yang sedikit. Perhatikan sabda Rasulullah yang menegaskan hal ini,
دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً
“Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad )
Itulah mengapa Allah mengharamkan riba. Karena dosanya sangat besar dan dosa yang paling ringan adalah menzinahi ibunya sendiri.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba Itu Ada 73 Pintu (Dosa). Yang Paling Ringan Adalah Semisal Dosa Seseorang Yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri. Sedangkan Riba Yang Paling Besar Adalah Apabila Seseorang Melanggar Kehormatan Saudaranya.” (HR. Al Hakim Dan Al Baihaqi ).
Demikianlah bagaimana riba merusak kehidupan dan merusak Iman seseorang dan banyak dari umat Islam yang tidak menyadarinya.
Ketika pemikiran tidak sesuai dengan standar Islam maka akan melahirkan kesusahan. Bias-bias kapitalis jangan sampai mengikis keimanan kita. Kuatkan iman dan tetap istiqomah. GF