“Saya sudah telepon walikota dan bupati dan lain-lain untuk memastikan agar mengurangi pergerakan ke Jakarta karena episentrumnya ada di sana dan terbukti dalam sehari lompatannya di daerah itu,”
Bandung | Jawa Bara | Lapan6Online : Demi mencegah bertambahnya jumlah pasien positif Corona di Jawa Barat, walikota dan bupati yang berbatas dengan wilayah DKI Jakarta diminta untuk mengurangi mobilitasnya, terutama ke ibukota. Hal itu ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (19/03/2020).
“Saya sudah telepon walikota dan bupati dan lain-lain untuk memastikan agar mengurangi pergerakan ke Jakarta karena episentrumnya ada di sana dan terbukti dalam sehari lompatannya di daerah itu,” ujar Emil.
Menurut data yang diperoleh dari corona.jakarta.go.id hingga Kamis (19/3/2020), tercatat ada 309 kasus pasien positif. Jumlah ini meningkat tajam sekitar 149 orang, dari sehari sebelumnya yang menyentuh angka 160 pasien positif.
Di Jabar juga, kata Emil, terjadi lonjakan pasien positif yang signifikan. Dari 12 kasus positif di Jabar yang diumumkan pada Rabu sore oleh pemerintah pusat, terjadi tambahan pasien sebanyak 10 orang yang belum diketahui domisili kabupaten/kotanya.
Kendati demikian, Emil mengatakan tambahan pasien itu tiga perempatnya berasal dari Kabupaten Bekasi atau wilayah yang berbatasan dengan Jakarta. “Mayoritas tiga perempat kami hitung secara matematika adanya di daerah yang dekat dengan Jakarta, mayoritasnya di Bekasi,” ucapnya.
Ia pun mengingatkan, identitas pasien bukan konsumsi bagi publik. Hal itu merupakan protokol yang di tetapkan oleh WHO.
“Protokolnya itu hanya menyampaikan usia, jenis kelamin, mau dia pejabat, artis atau apa tidak perlu diinformasikan ke masyarakat. Tolong hargai hak dari itu,” pungkasnya. TN/kop/Mas Te