“Di awal awal krisis saya bilang, kita fokus di tiga hal saja. Kita harus lakukan realokasi anggaran yang sungguh-sungguh. Bikin pres rilis dimuat di media dan lain-lain,”
Jakarta | Lapan6Online : Kerja fokus menjadi harga mati bagi pemerintah dalam menangani pandemik Covid-19 yang telah berdampak pada ekonomi nasional.
Ada tiga fokus yang harusnya dilakukan pemerintah, yakni penyelesaian wabah Covid-19, memberikan jaminan insentif kepada pekerja harian dan masyarakat miskin, serta fokus pada produksi ketahanan pangan.
Demikian disampaikan ekonom senior Dr Rizal Ramli saat menjadi pembicara dalam diskusi daring bertajuk ‘Perekonomian Indonesia: Fakta, Harapan dan Solusi’ yang diselenggarakan Forum Alumni Perguruan Tinggi (FAPI), pada Senin (22/06/2020).
“Di awal awal krisis saya bilang, kita fokus di tiga hal saja. Kita harus lakukan realokasi anggaran yang sungguh-sungguh. Bikin pres rilis dimuat di media dan lain-lain,” kata Rizal Ramli.
Menyelesaikan wabah Corona erat kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia. Sebab, jika wabah Covid-19 masih ada, jelasnya, maka kondisi ekonomi sulit untuk stabil.
“Karena kalau coronanya enggak selesai, ekonomi tetep anjlok,” jelas Rizal Ramli. Ia mengurai, setidaknya pemerintah memerlukan realokasi anggaran sebesar Rp 300 triliun untuk para pekerja harian dan masyarakat tidak mampu. Untuk produksi pangan dibutuhkan realokasi anggaran sekitar Rp 200-300 triliun.
“Rp 200-300 triliun kita pompa produksi pangan, kalau kita genjot bisa berapa kali panen. Tahun depan setelah corona, kita jadi gudang pagan Asia karena enggak ada negara lain (selain Indonesia) yang mataharinya banyak, tanahnya banyak, orang yang mau kerja di sektor pertanian banyak,” tuturnya.
Namun demikian, ia melihat pemerintah justru tidak fokus dan cenderung terpecah konsentrasinya pada penanganan pandemik Covid-19 ini. “Enggak fokus karena pikirannya ribet. Masih mau bangun ibukota, infrastruktur, dan lain-lain” tutupnya. rmol/red
*Sumber : rmol.id