“Dan kelihatannya kemampuan Ganjar untuk meniru itu juga disiapkan secara tidak matang itu. Karena partitur Ganjar itu tidak tidak mungkin sama dengan partitur yang dibuatkan dulu oleh relawan,”
ROCKY Gerung melontarkan sindiran pedas kepada bakal calon presiden (bacapres) 2024, Ganjar Pranowo. Rocky Gerung menyebut Ganjar Pranowo ibaratnya adalah fotocopy rusak Jokowi. Pasalnya, Ganjar berupaya meniru Jokowi habis-habisan, tapi tidak mampu.
Hal ini dikatakan Rocky Gerung saat membahas pernyaatan kader PDIP, Johan Budi bahwa pertarungan Pilpres 2024 kini direduksi jadi pertarungan “fotocopy Jokowi vs lawan Jokowi”.
Fotocopy Jokowi yang dimaksud Johan Budi mengarah ke Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang dikenal dekat dengan presiden. Adapun lawan Jokowi adalah Anies Baswedan.
Menurut Rocky Gerung, Ganjar Pranowo memang berupaya meniru kesederhanaan dan kedekatan Jokowi dengan rakyat. Akan tetapi, Ganjar Pranowo tidak akan mampu melakukan hal tersebut. Orang justru akan menganggap bahwa Ganjar adalah fotocopy rusak Jokowi.
“Ganjar pasti fotocopy habis-habisan Jokowi itu dengan kesederhanaan, nungguin rakyat, tapi lewat TikTok,” kata Rocky.
“Tetapi dia nggak bisa ulangi kesederhanaan penampilan dramaturgi Jokowi,” sambungnya, dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, pada Kamis, 31 Agustus 2023.
“Kan itu nggak bisa diulang. Lalu orang akan anggap kalau begitu Ganjar betul-betul fotocopy yang rusak dari Jokowi. Bukan sekedar fotocopy, (melainkan) fotocopy yang rusak. Itu intinya kan,” sambungnya.
Rocky Gerung lantas membandingkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo tidak akan bisa dianggap sebagai fotocopy Jokowi.
Pasalnya, Prabowo Subianto sudah memiliki profil sendiri. Selain itu, Prabowo juga punya kemampuan untuk menampilkan dirinya sendiri dengan citra yang sudah terbangun.
“Prabowo nggak mungkin dianggap sebagai fotocopy Jokowi. Karena Prabowo punya profil sendiri, punya kemampuan sendiri untuk menampilkan diri,” kata Rocky Gerung.
“Dan Prabowo nggak mungkin lepas dari kemampuan konseptual, abstraksi pemahaman komperehensif tentang peradaban dunia. Itu nggak mungkin,” tambahnya.
Maka, Rocky Gerung menilai orang tidak akan mungkin bisa berpura-pura menjadi Jokowi. Orang tidak akan percaya sebab Prabowo sudah punya profil sendiri.
Orang sebenarnya juga tak akan percaya jika Ganjar berpura-pura menjadi Jokowi. Namun, hal ini karena Ganjar tidak mampu melalukan hal tersebut.
“Nggak mungkin Prabowo pura-pura jadi Jokowi. Orang nggak percaya itu. Kalau Ganjar berpura-pura jadi Jokowi pun orang nggak percaya. Karena nggak mampu dia berpura-pura seperti pura-puranya Jokowi kan,” katanya.
Di sisi lain, menurut Rocky Gerung, publik sebenarnya sebenarnya sedang menunggu Ganjar Pranowo untuk menampilkan bahwa dia memiliki argumen sendiri.
Akan tetapi, publik mungkin akan curiga bahwa argumen yang ditampilkan Ganjar Pranowo nanti adalah tiruan dari Jokowi.
“Jadi ini semacam lingkaran semiotik yang menyebabkan kita memang kehilangan kemampuan untuk duel argumen tuh,” kata Rocky Gerung.
“Jadi memang lagi ditunggu satu periode, satu putaran berikut di mana Ganjar itu beritahu pada publik bahwa dia punya argumen. Tetapi itu fotocopy dari Jokowi. Nanti publik yang lihat benar-benar enggak tuh argumen lu jangan-jangan fotocopy,” tambahnya.
Rocky Gerung menilai bahwa Ganjar Pranowo sepertinya memang tidak dipersiapkan dengan matang untuk meniru Jokowi.
Hal ini berbeda dengan Jokowi yang dulu dipersiapkan dengan baik oleh para relawannya untuk menampilkan sebuat citra kepada publik.
“Dan kelihatannya kemampuan Ganjar untuk meniru itu juga disiapkan secara tidak matang itu. Karena partitur Ganjar itu tidak tidak mungkin sama dengan partitur yang dibuatkan dulu oleh relawan,” ujar Rocky Gerung.
“Relawan Ganjar itu kan sekarang seolah-olah mati segan hidup tuh. Sementara relawan Jokowi itu pada waktu beliau tampil 10 tahun yang lalu, itu betul-betul die hard,” tambahnya. (***)
*Sumber: Hops.ID &YouTube Rocky Gedung Official