Rusdi Minangkabau, Politisi PDIP : Tidak Etis Menegur Pasukan Pamwal VVIP Saat Jalankan Tugas

0
299
“Tidak etis menegur pasukan Pamwal VVIP yang tengah menjalankan tugas sesuai protap. Karena Angggota Pamwal VVIP harus disiplin melaksanakan tugas sesuai protap, karena terkait keamanan dan keselamatan capres/cawapres,”

Maluku Utara – Lapan6Online : Seorang brigadir dari kesatuan brimob yang dimarahi Prabowo Subianto itu, Kini mendapat tanggapan dari Politisi PDIP Rusdi Minangkabau. Pasalnya, Pengamanan Calon presiden dan Calon wakil presiden diserahkan kepada Pihak Polri, tadinya dibentuk 4 tim yang masing-masing terdiri dari 3 unit, namun karena Jokowi sebagai incumbent maka pengamanannya tetap menggunakan Paspampres, maka 1 tim dibubarkan, kata Rusdi Minangkabau lewat WhatsAppnya, pada Kamis (14/3/2019).

Menurutnya, Tim pengamanan capres/cawapres disebut Satgas Pamwal VVIP, terdiri dari perwira dan bintara. “Setiap unit terdiri dari 1 AKBP yang bertindak sebagai ajudan, jadi masing-masing capres / cawapres punya 3 ajudan, yang bertugas bergiliran per-minggu. Sementara personel lainnya terdiri dari beberapa AKP dan Brigadir,”.

Lanjut politisi PDIP dan juga sebagai calon anggota DPR RI Dapil Maluku Utara ini, mereka bekerja berdasarkan protap, dan penempatan pun sudah diatur, yang kemarin dimarahi Prabowo adalah seorang brigadir dari kesatuan brimob yang bertugas melekat dengan capres, artinya beliau telah melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur yang ada, perihal kemarahan Prabowo terhadap paspam sangat tidak etis, ucapnya.

Rusdi menambahkan, Pasukan pengamanan bukan anak buahnya Prabowo, Probowo atau timnya tidak bisa memerintah seenaknya, karena menyangkut protap, seharusnya bicara dengan atasan Satgas Pamwal VVIP tentang bagaimana keinginan Prabowo dalam hal pengamanan.

“Tidak etis menegur pasukan Pamwal VVIP yang tengah menjalankan tugas sesuai protap. Karena Angggota Pamwal VVIP harus disiplin melaksanakan tugas sesuai protap, karena terkait keamanan dan keselamatan capres/cawapres”.

Para anggota Pamwal VVIP tersebut telah mewakafkan hidupnya demi keselamatan capres/cawapres, dengan nyawanya sebagai taruhannya. Seharusnya Prabowo bisa mengapresiasi kerja mereka, bukan sebaliknya melecehkan kewibawaan mereka dan korps kepolisian.

Dan yang paling tidak etis adalah timnya Prabowo menyuruh Pamwal VVIP Capres meminta maaf kepada publik, seolah-olah mereka salah padahal itu untuk menutupi reputasi Prabowo yang buruk. Dan tidak seharusnya anggota tim Pamwal VVIP memberikan pernyataan apapun, karena dalam prosedurnya yang boleh memberikan pernyataan hanya kepala Satgas Pamwal VVIP yang Berpangkat Jendral Bintang 1,” pungkasnya. (Ota)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini