Saat Sidang Duplik, Irjen Teddy Minahasa Ungkap Ferdy Sambo Terlibat Kasus Tragedi KM 50, Bongkar Soal CCTV

0
16
Foto : Net
“Tetapi saya tidak merusak CCTV rumah saya, Yang Mulia. Saya justru inisiatif menyerahkan kepada penyidik untuk disita,”

JAKARTA | Lapan6Online : Terdakwa pengedar narkoba Irjen Teddy Minahasa sebut Ferdy Sambo terlibat dalam kasus pembunuhan enam Laskar FPI dalam peristiwa KM 50.

Sindiran Irjen Teddy Minahasa kepada Ferdy Sambo itu disampaikannya dalam duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Jumat (28/4/2023).

Dikutip dari Tribunnews Mantan Kapolda Sumatera Barat itu mengungkap berbeda dengan Ferdy Sambo yang merusak CCTV dalam perkara-perkara yang melibatkannya.

Dalam dupliknya, Teddy Minahasa menyinggung kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, di mana Ferdy Sambo menjadi terdakwa.
Kemudian dia juga menyebut kasus Tragedi KM 50 yang menewaskan 6 anggota Laskar FPI, di mana Ferdy Sambo yang kala itu sebagai kadiv Propam Polri menanganinya.

“Sebagaimana kasus-kasus yang terjadi sebelumnya. Kasus Kilometer 50, CCTV rusak. Kasus Ferdy Sambo, CCTV juga rusak,” ungkap Teddy saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Jumat (28/4/2023).

CCTV yang dimaksud, berada di rumah Teddy Minahasa.

CCTV tersebut dapat menjadi bukti ada atau tidaknya penyerahan uang tunai hasil penjualan narkoba oleh AKBP Dody Prawiranegara.

“Tetapi saya tidak merusak CCTV rumah saya, Yang Mulia. Saya justru inisiatif menyerahkan kepada penyidik untuk disita,” tegas Teddy.

Sebelumnya lima dari enam syuhada FPI yang tewas ditembak Polisi pada hari Senin (7/12/2020), telah dimakamkan di Markaz Syariah Megamendung, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Nama ke-lima Syuhada ini adalah:
1. Andi Oktiawan, Laki laki, 33 Tahun
2. Faiz Ahmad Syukur, Laki Laki, 22 Tahun.
3. Muhammad Reza, Laki Laki, 20 Tahun.
4. Muhammad Suci Khadavi Poetra, Laki Laki, 21 Tahun.
5. Akhmad Sofiyan, Laki Laki, 26 Tahun.

Sementara satu syuhada lainnya yaitu Lutfi Hakim, 24 Tahun, dimakamkan di Duri Kosambi, Jakarta Barat.

Para keluarga korban ini semua telah melapor ke komnas HAM dan mereka berharap peristiwa pembunuhan ini bisa diungkap dengan sebenar-benarnya dan para pelaku penembakan juga diungkap dan diadili. (*WK/Bm/Red)

*Sumber : WartaKota