Saham Dibeli Gojek, Laba Blue Bird Turun Jadi Rp 315 M

0
35
ilustrasi.

Jakarta, Lapan6online.com : Perusahaan penyedia layanan transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan laba bersih senilai Rp 314,56 miliar sepanjang tahun lalu, atau turun 31,21% dari laba bersih perusahaan pada akhir 2018 yang senilai Rp 457,30 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, Kamis ini (26/3/2020), turunnya laba bersih ini salah satunya disebabkan karena penurunan pendapatan sebesar 4,05% secara year on year (YoY), dari senilai Rp 4,21 triliun per 31 Desember 2018 menjadi sebesar Rp 4,04 triliun di akhir Desember 2019.

Selain itu juga terjadi peningkatan beban usaha menjadi Rp 723,51 miliar dari sebelumnya senilai Rp 621,30 miliar.

Kemudian perusahaan juga mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp 1,99 miliar, dan ada rugi pelepasan aset tetap yang senilai Rp 4,86 miliar dan peningkatan beban bunga menjadi Rp 80,69 miliar dari Rp 65,48 miliar.

Adapun nilai aset lancar perusahaan di akhir tahun lalu tercatat senilai Rp 7,42 triliun, naik dari Rp 6,95 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 938,78 miliar dan aset tak lancar senilai Rp 6,48 triliun.

Liabilitas mengalami peningkatan menjadi Rp 2,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,68 triliun. Liabilitas jangka pendek dan jangka panjang masing-masing naik menjadi Rp 753,71 miliar dan Rp 1,26 triliun.

Nilai ekuitas total di akhir periode 2019 mencapai senilai Rp 5,40 triliun, bertambah dari Rp 5,46 triliun. Sehingga total liabilitas dan ekuitas BIRD sampai akhir tahun lalu mencapai Rp 7,42 triliun yang naik dari Rp 6,95 triliun.

Pada 21 Februari lalu, manajemen BIRD juga mengumumkan secara resmi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) menjadi pemilik 4,33% saham perusahaan jasa transportasi taksi ini.

Pembelian saham tersebut merupakan kelanjutan kolaborasi kedua perusahaan. Dengan harga penjualan Rp 3.800/saham, menjadikan Gojek menjadi salah satu pemegang saham minoritas.

Adapun PT Pusaka Citra Djokosoetono masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali BIRD dengan kepemilikan saham sebesar 31,51%.

“Kami menyambut baik ketertarikan dari Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk melakukan investasi melalui pembelian saham BIRD,” ujar Noni Purnomo, Direktur Utama Blue Bird, dalam keterbukaan informasi di BEI.

“Bergabungnya Aplikasi Karya Anak Bangsa sebagai salah satu pemegang saham menunjukkan bahwa Blue Bird sebagai penyedia transportasi merupakan partner yang strategis bagi Aplikasi Karya Anak Bangsa. Kami juga yakin langkah ini akan semakin memperkuat kolaborasi antara kedua belah perusahaan, sekaligus mendukung usaha perusahaan untuk secara konsisten meningkatkan layanan Blue Bird terhadap konsumen.”

Sumber : CNBCIndonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini