Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Ikuti Tradisi Nugal Turun Temurun Suku Dayak

0
41
Personil Pos Segumun Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 645/GTY bantu warga masyarakat perbatasan dalam tradisi turun temurun suku dayak yaitu tradisi nugal padi atau pembersihan dan menanam padi secara tradisional yang dilakukan suku Dayak di perbatasan Indonesia-Malaysia

KOMANDO | PERISTIWA | NUSANTARA

“Tradisi peninggalan nenek moyang suku Dayak itu menunjukkan bahwa masyarakat hidup dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan semangat gotong royong,”

Lapan6OnlineKALBAR | Sekayam | Sanggau : Personil Pos Segumun Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 645/GTY bantu warga masyarakat perbatasan dalam tradisi turun temurun suku dayak yaitu tradisi nugal padi atau pembersihan dan menanam padi secara tradisional yang dilakukan suku Dayak di perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah sector Barat Kalbar, Dusun Segumun, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

Hal ini disampaikan Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Letkol Inf Hudallah, S.H. dalam keterangan tertulisnya di Markas Komando Taktis (Makotis) Gabma Entikong, Kec. Entikong Kab. Sanggau, pada Selasa,(11/10/2022).

Dansatgas mengatakan,”Personil Pos Segumun Satgas Pamtas Yonif 645/Gty ikut dalam tradisi nugal padi masyarakat suku dayak yang sudah dilakukan turun temurun dari sejak dahulu. Kami melihat tradisi turun temurun suku dayak ini memiliki nilai-nilai semangat gotong royong dan menumbuhkan jiwa kebersamaan serta rasa persatuan dan kesatuan antara warga masyarakat,” ungkap Dansatgas.

Dansatgas menjelaskan,”Kehadiran anggota Satgas Pamtas Yonif 645/Gty khususnya Pos Segumun ikut serta kegiatan nugal padi, itu merupakan salah satu wujud kedekatan TNI dengan rakyat sehingga terwujud kemanunggalan TNI,” imbuhnya.

“Masyarakat dan Satgas TNI saling bahu membahu membantu dan bergotong royong membersihkan lahan dan menanam padi dari ladang satu ke ladang yang lainnya secara bergantian, tradisi peninggalan nenek moyang suku Dayak itu menunjukkan bahwa masyarakat hidup dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan semangat gotong royong,” ucap Dansatgas.

Dansatgas menambahkan,”Selain Tugas Pokok Satgas Pamtas TNI Mengamankan Wilayah Perbatasan, Menjaga Pilar Batas Negara Serta Mencegah Masuknya Barang-Barang Illegal, Satgas Pamtas juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial (Binter) mengatasi kesulitan rakyat khususnya kepada warga masyarakat perbatasan Kalbar sektor barat RI-MLY, serta menjalankan perintah arahan dari Bapak Kasad Jendral TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. yang sudah jelas tertuang dalam Perintah Harian KASAD poin 5 yaitu “TNI AD harus hadir ditengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi”. tutup Dansatgas. (*SPL/IBRHM/H.S.H)

*Sumber : Pen Satgas Pamtas Yonif 645/Gty