“Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua. Izinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai pimpinan KPK terhitung mulai Senin 16 September 2019,”
Jakarta, Lapan6Online : Tidak selang berapa lama setelah Komisi III DPR mengumumkan lima pimpinan KPK periode 2019-2023, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya di lembaga antirasuah.
Seperti yang dikutip dilaman RMOL.id, bahwa pengunduran diri itu disampaikan Saut lewat surat elektronik ke jajaran pegawai KPK.
Sementara, penasihat KPK periode 2017-2020 Tsani Annafari membenarkan adanya surat elektronik yang dikeluarkan atas nama SS yang diduga Saut Situmorang.
“Ada email itu. Tapi tanya beliau (Saut) saja,” kata Tsani saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/9).
Dalam surat itu, Saut mengatakan pengunduran dirinya sebagai pimpinan KPK berlaku terhitung sejak Senin 16 September 2019.
“Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua. Izinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai pimpinan KPK terhitung mulai Senin 16 September 2019,” kata Saut Situmorang dalam surat elektronik itu.
Dia juga menghaturkan permohonan maaf kepada empat pimpinan KPK periode 2015-2019 saat dia menjabat. Selain itu, Saut juga meminta maaf kepada seluruh pegawai KPK.
“Saya mohon maaf sekaligus mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pimpinan KPK jilid IV (Bunda BP, Bro Alex M, Bro Laode M Syarif ,dan Pak bro Ketua Agus R) struktural, staf, security, semua OB yang bersihkan ruangan saya setiap hari dan yang membantu menyiapkan makanan (terutama Mbak Wati dan Mas Dul). Driver saya Edy dan Syukron, pengawal ( E,J dan Sdw, dll),” kata Saut.
“Setelah hampir 4 tahun kurang beberapa bulan kita bersama-sama. Saya tahu beberapa diantara teman-teman pasti pernah sebel bingit sama saya karena style saya,” sambungnya.
Terkait pengunduran dirinya itu, Saut menegaskan bahwa ada perbedaan mendasar antara tidak gentelman atau penakut dengan memgang perinsip sebagai pimpinan KPK.
“Saya mohon maaf karena dalam banyak hal memang kita harus bisa membedakan antara “cemen” dengan penegakan sembilan nilai KPK yang kita miliki (Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja Keras, Sederhana Berani dan Adil) yang kita tanamkan dan ajarkan selama ini, sebagai bagian dari nilai di KPK yaitu RI-KPK (Religius, Integritas, Kepemimpinan, Profesional dan Keadilan). Mari kita pegang itu sampai kapanpun,” tegas Saut.
Saut juga berpesan kepada pegawai KPK termasuk Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap agar tetap konsisten menjadi penggerak pegawai yang pro pemberantasan korupsi.
“Buat Mas Yudi, Ketua WP-KPK tetaplah konsisten bro antum masih komandan,” tutur Saut.
Saut juga menaruh harapan besar agar kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan dapat terungkap. Ia juga menyumbangkan sepeda kesayangannya untuk sayembara Novel.
“Kunci sepeda yang saya sumbangkan untuk doa dan momentos/harapan kita agar siapa pelaku kejahatan atas Novel bisa ditemukan, saya titipkan di Mbak Arien (with thanks),” tutur Saut.
Dia juga berterima kasih kepada pihak protokoler KPK yang telah menata jadwal kegiatannya selaku pimpinan KPK selama ini.
“Terima kasih. Kapan-kapan kita pasti ketemu lagi. Trims juga untuk semua staf ACLC, Mbak Dinov Lae Sinaga, Tim PJKAKI, Dikyanmas Mas Giri dll yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Pasti teman-teman jadi bagian yag paling manis dalam sejarah hidup saya. Termausuk tim Biro Hukum,” kata Saut.
Saut juga berterimakasih kepada semua kordinator wilayah dari Sabang sampai Merauke yang terus melakukan pencegahan korupsi di Indonesia.
“Kita hadir untuk menjaga orang-orang baik agar tetap baik, semangatlah meningkatkan intervensi kita pada: www.korsupgah.kpk.go.id dan lakukan terus inovasi termasuk tim Korsupdak dengan komandan Mas Setyo (bantu terus koodinasi supervise kasus kasus mangkrak di daerah karena rakyat lokal membutuhkan itu selesai),” tutur Saut.
“Secara khusus pula saya sampaikan semua teman-teman yang setiap Jumaat melakukan Oikumene di ruang konfrensi pres tetaplah memegang 9 nIlai dan RI-KPK kita sampai kapanpun, ingat-ingat pesan beberapa Pendeta yang pernah kita undang ke KPK sebagai pegangan. Terima kasih buat semua, maaf kalau saya belum bisa ikut aktif melayani, hanya sebagai Jemaat saja. Tuhan Yesus memberkati kita semua sampai kapanpun,” sambungnya.
“Terakhir, salam dari istri saya Liesdiana Brahmana My princes Melissa serta putra saya Michael Ong /Cyndi. Tuhan memberkati kita semua. Amin,” tutup Saut di akhir suratnya.
Saut Situmorang dikenal sebagai pimpinan KPK yang tegas menolak rencana revisi UU KPK. Dia juga sering tampil di depan menolak calon pimpinan KPK yang dinilai bermasalah, salah satunya Firli Bahuri.
Jumat dinihari, Komisi III DPR merampungkan fit and proper test capim KPK. Terpilih, Firli Bahuri (56 suara), Alexander Mawata (53 suara), Nurul Ghufron (51 suara), Nawawi Pomolango (50 suara) dan Lili Pintouli Siregar (44 suara). Rus/rmol/Lpn6
*Sumber : rmol.id