“Saya ketua DPD punya kemampuan beri instruksi di Jateng sebanyak 169 DPRD kabupaten/kota dan 13 anggota DPRD Provinsi Jateng. Dipotongnya 50 persen, tapi kenyataannya lebih,”
Semarang | Jawa Tengah | Lapan6Online : Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) menginstruksikan gaji anggota DPRD dipotong untuk membantu penanganan wabah virus Corona atau COVID-19. Saat ini potongan gaji itu sudah menjadi bantuan 3.500 baju hazmat, hand sanitizer, dan lainnya.
Ketua DPD Gerindra Jateng, Abdul Wachid mengatakan anggota dewan di 35 kabupaten/kota, dan juga DPRD Provinsi dari Partai Gerindra untuk menyisihkan gajinya. Total ada 169 anggota DPRD kabupaten/kota se-Jateng yang menyisihkan gajinya.
“April dan Mei kita lakukan sampai nanti perkembangannya bagaimana. Kalau sampai bulan Mei selesai ya selesai melakukan pemotongan,” kata Wachid di kantor DPD Gerindra Jateng, Semarang, Jumat (3/4/2020).
Wachid menuturkan pemotongan gaji itu rata-rata 50 persen dari gaji anggota dewan.
“Saya ketua DPD punya kemampuan beri instruksi di Jateng sebanyak 169 DPRD kabupaten/kota dan 13 anggota DPRD Provinsi Jateng. Dipotongnya 50 persen, tapi kenyataannya lebih,” katanya.
Dari dana gotong-royong tersebut terkumpul dana sebesar Rp 400 juta. Duit itu digunakan untuk membeli 3.500 potong baju hazmat hingga hand sanitizer.
“Khusus baju hazmat dengan target 3.500 unit akan disumbangkan untuk tenaga medis. Nanti akan diminta data ke kabupaten/kota yang tahu jumlahnya,” ujar Wachid menyambung.
“Didistribusikan untuk rumah sakit di Jateng yang jadi rujukan penaganan Corona,” imbuhnya.
Wachid juga berpesan agar para kadernya bersinergi membantu menyosialisasikan soal virus Corona ini ke masyarakat. Dia juga berharap kadernya membantu penyemprotan disinfektan di fasilitas umum.
“Kami minta DPC-DPC lakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum atau tempat ibadah,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro menambahkan penghasilan yang dipotong dari anggota dewan itu juga termasuk tunjangan. Pada tahap pertama bulan April sudah terkumpul sekitar Rp 400 juta.
“Tahap pertama ini sekitar Rp 400 juta, jadi ada penghasilan tetap yaitu gaji dan ada penghasilan tidak tetap juga,” jelas Sriyanto. Dtk/Red
*Sumber : detikcom