OPINI | HUKUM | POLITIK
“Fakta-fakta ini seharusnya cukup membuka mata kita bahwa generasi muda sedang berada dalam situasi yang genting. Jika tidak segera diselamatkan, potensi mereka sebagai aset bangsa bisa berubah menjadi beban sosial yang hanya memperburuk kondisi negeri,”
Oleh : Selvi Safitri
BARU-baru ini, jagat maya digemparkan oleh sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi SMK berusia 19 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki di sebuah warung di Medan, Sumatera Utara tanpa bantuan medis, tanpa pendampingan keluarga.
Usai melahirkan remaja berinisial AL tersebut diduga membuang bayinya disamping rumah warga. Peristiwa ini terekam CCTV dan dengan cepat menyebar luas di media sosial, menyisakan keprihatianan mendalam di tengah masyarakat. Pihak kepolisian menyatakan bahwa AL kini tengah menjalani perawatan medis akibat pendarahan pasca persalinan.
Sementara itu, beredar dugaan bahwa ia menjadi korban pelecehan oleh lebih dari satu orang, meski hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk. ( Kompas.com, 15 – 05- 2025 )
Pergaulan bebas dikalangan remaja Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhwatirkan. Berdasarkan data BKKBN, sekitar 19,6% kehamilan yang tidak direncanakan ( KTD ) terjadi pada remaja 14 hingga 19 tahun. Lebih dari itu, sekitar 20 % kasus aborsi di Indonesia ternyata dilakukan oleh kelompok usia muda ini. Badan Narkotika Nasional ( BNN ) juga melaporkan bahwa 22% dari lima juta penggunaan narkoba di tanah air berasal dari kalangan pelajar.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia terhadap 500 remaja dilima kota besar menunjukkan bahwa 33% dari mereka pernah melakukan hubungan seksual, bahkan sebagian besar ( 58 %) melakukannya pada usia 18 hingga 20 tahun.
Fakta-fakta ini seharusnya cukup membuka mata kita bahwa generasi muda sedang berada dalam situasi yang genting. Jika tidak segera diselamatkan, potensi mereka sebagai aset bangsa bisa berubah menjadi beban sosial yang hanya memperburuk kondisi negeri.
Paham liberal yang lahir dari sistem sekularisme telah merusak generasi. Mereka tumbuh tanpa adab, jauh dari nilai agama, dan tak takut pada Allah. Sekularisme memisahkan agama dari kehidupan menjadikan generasi hedonis, liberal, dan rapuh secara moral.
Pendidikan yang seharusnya mencetak generasi unggul justru gagal membentuk kepribadian mulia karena berlandaskan sekularisme. Kebebasan tanpa batas pun dilindungi negara, meski nyata – nyata merusak.
Kerusakan ini menunjukkan bahwa sekularisme adalah akar persoalan. Maka sudah saatnya sistem ini dicabut dan digantikan dengan islam yang mampu membemtuk generasi bertakwa dan beradab.
Negara terlihat tak berdaya menghadapi kerusakan moral generasi yang kian hari makin parah. Akses terhadap konten pornografi, maraknya kekerasan, hingga peredaran narkoba dan miras dibiarkan bebas tanpa pengawasan ketat.
Kondisi ini seharusnya menjadi peringatan bahwa sistem sekuler tak mampu melahirkan generasi unggul secara utuh. Ilmu mungkin dikuasai, tapi moral mereka rusak. Maka, solusi nyata hanya bisa ditemukan dalam sistem islam.
Hanya Khilafah yang sanggup memberantas perzinaan, pornografi, narkoba, dan kerusakan lainnya. Sistem membentuk lingkungan yang mendukung ilmu, amal, dakwah, dan perjuangan.
Dalam khilafah, keluarga, masyarakat, bersinergi membina generasi sejak kecil. Anak dibina dengan nilai islam dan Al-quran sejak kecil. Anak dibina dengan nilai islam dan alquran sejak dini, lalu diarahkan menguasai berbagai bidang ilmu saat balig. Hasilnya, lahir generasi cerdas dan berakhlak tinggi yang siap membangun peradaban gemilang.
Khilafah adalah satu-satunya sistem yang mampu mencetak generasi tangguh, berprestasi, dan berakhlak mulia, bukan generasi yang rusak moral dan terjerumus dalam kemaksiatan. Negara hadir sebagai pelindung keluarga dari serangan ide-ide sesat yang merusak.
Dibawah naungan khilafah, kita tidak akan lagi menyaksikan generasi yang tenggelam dalam keburukan, melainkan para penghafal Al-quran, ahli sains dan teknologi, serta pribadi beradab yang membawa manfaar dunia akhirat.
Inilah cita – cita umat islam. Maka memperjuangkan tegak nya sistem islam melalui khilafah harus menjadi prioritas utama kaum muslim hari ini. (**)
*Penulis Adalah Mahasiswi Sastra Jepang USU
Disclaimer :
Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan Lapan6Online.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi Lapan6Online.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.