“Gagasan besar Bang Benny adalah segala bentuk pembiaraan terhadap kerusakan hukum, politik dan pemerintahan saat ini harus di hentikan agar kekacauan dan kerancuan negeri ini tidak terus terjadi,”
Oleh : Muslim Arbi
PAGI tadi, saya di kejutkan saat buka wa. Membaca wa Agus Chairuddin tertulis berita meninggal nya Bang Eben. Benny Akbar Fatah, Sohib, Guru dan rekan ngobrol yang asyik.
Terakhir kami jumpa saat diskusi soal Satgassus di Hotel Sofyan Supomo Jakarta Selatan. Itu pertemuan kami yang terakhir. Beliau sebagai Nara Sumber bersama Bang Marwan Batubara dll yang di pandu oleh Rahma Sarita.Saya, Bang Eben, Nur Lapong dan Agus Chairuddin sebelum nya sering kumpul di sebuah tempat di Wilayah Kampung Melayu. Bang Eben ajukan sebuah gagasan untuk membentuk Forum Kajian dan Stop Pembiaran.
Gagasan ini menarik untuk di wujudkan dan rencana nya akan di deklarasikan di Guntur 49. Rumah Kedaulatan tempat kumpul teman2 aktifis dan sering di adakan Forum diskusi oleh Forjis asuhan Nur Lapong.
Saya tidak tahu apa sakit Bang Benny yang menghantarkan nya menuju Alam Keabadian.
Tapi waktu kami janjian terakhir untuk bertemu bersama Agus. Beliau berhalangan karena rapat dengan pengurus Masjid di Bekasi.
Gagasan besar Bang Benny adalah segala bentuk pembiaraan terhadap kerusakan hukum, politik dan pemerintahan saat ini harus di hentikan agar kekacauan dan kerancuan negeri ini tidak terus terjadi. Agar negeri ini kembali di bawah aturan konsitusi dan tidak menjadikan kekuasaan di atas konsitusi.
Salah satu yang Bang Eben sering diskusikan dengan saya dan teman2 adalah soal Penunjukan Pejabat Kepala Daerah oleh Presiden. Ini cara yang salah. Karena setelah Reformasi bangsa ini sepakat untuk akhiri kesewenangan penguasa pusat. Kepala Daerah harus di pilih secara demokratis. Misal nya seperti DKI. Setelah Gubernur Anies. Harus ada Pilkada untuk menegakkan kedaulatan Rakyat. Rancu nya hal itu tidak terjadi karena saat ini presiden Joko Widodo menunjuk Heru sebagai Plt Gubernur DKI. Ini sangat salah karena langgar UU.
Bang Eben juga jelang akhir hayat nya sering tampil sebagai narasumber di berbagai forum diskusi para aktifis.
Sekali waktu saya di dampingi Reza, Putra Saya menemui Bang Sri Bintang Pamungkas bersama Bang Benny Fatah untuk diskusikan berbagai hal di negeri ini.
Saya sering mendengar wejangan beliau Almarhum. Diakhir hayat nya ingin berbuat maksimal untuk Ummat, Bangsa dan Negara.
Barangkali itu salah satu isyarat beliau di akhir hayat nya.
Saya bangga karena di Tas Ransel saya Sajad yang sering saya pakai Solat untuk situasi Darurat itu di pakai juga oleh Almarhum Bang Eben tercinta.
Selamat Jalan Bang Eben, Mantan Aktifis Mahasiswa Universitas Indonesia yang hingga akhir hayat nya masih terus berjuang di berbagai Forum Diskusi dan kadang di Lapangan saat unjuk rasa.
Semoga Khusnul Khatimah. Saya menjadi saksi Almarhum Bang Benny Akbar Fattah adalah manusia baik, pejuang hingga akhir hayat nya. Semoga menggapai Jannah Firdausi. Mendapat Cahaya di Alam Barang Keluarga Bang Eben di beri keteguhan dan kesabaran.
Lahumul Bang Benny Fatah. Alfatihah.
Allahummagfir lagu warham hu wa aafihie wa fu an hu. Wa akrim nuju la hu…
*Penulis Adalah Kawan Akrab Bang Eben