Lapan6Online | JAKARTA – Dewan Pimpinan Nasional Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (DPN BKNDI) siap menggelar “Seminar Nasional Lembaga Pendidikan Keagamaan Se-Indonesia” pada 24-25 November 2021 dengan tema “Sosialisasi Pemanfaatan Program Pembangunan Sarpras Sanitasi LPK dan BLK Tahun 2021/2022”.
Rencananya kegiatan ini menggandeng ratusan Pesantren dan Yayasan Keagamaan dari seluruh Indonesia yang melibatkan ribuan ulama, diantaranya dari NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Papua, Maluku, Sumatra Utara dan Riau.
“Kita akan sosialisasikan Pemanfaatan Program Pembangunan Sarpras Sanitasi LPK dan BLK bagi Pesantren dan Yayasan Keagamaan.” kata Rusdy Zam-zam, Ketua Panitia Seminar Nasional saat digelarnya Rapat Koordinasi Seminar Nasional di RM Handayani, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (15/11/2021).
Menurut Rusdy, nantinya akan disosialisasikan juga program apa saja yang cocok bagi Yayasan dan Pesantren, terutama atas dasar kebutuhan santri-santri mereka, termasuk pelatihan dan pengelolaan sarana dan prasarana di LPK dan BLK.
“Makanya yang hadir nanti adalah Kementerian-kementerian terkait. Sampai detik hari ini Bapak Menteri dan Ibu Menteri dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian KKP (Kelautan dan Perikanan), Kementerian Ketenagakerjaan, Kemendagri, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR dan Kemendes PDTT juga direncanakan hadir,” jelasnya.
“Mudah-mudahan, Insya Allah Pak Wakil Presiden dapat memberikan sambutan Kehormatan di Seminar ini,” terang Rusdy.
Ia mengungkapkan, dari ke waktu ke waktu, respon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin sangat antusias pada penyelenggaraan seminar nasional ini.
“Mudah-mudahan apa yang dilakukan BKNDI untuk desa se-Indonesia, BKNDI bisa menjembatani apa yang menjadi kebutuhan daripada Yayasan Keagamaan yang memang kan berangkat juga dari desa,” tandasnya.
Dari audiensi ke sejumlah Kementerian, nantinya ada beberapa syarat yang diterapkan bagi Yayasan Keagamaan dan Pesantren yang dapat menerima bantuan terutama untuk program BLK.
“Yang akan menerima bantuan itu adalah betul-betul Yayasan yang sudah terverifikasi, (misalnya) dalam hal Koperasinya dan hal-hal lain yang bisa dibantu.” terang Rusdy.
Ia pun menekankan, bagi peserta seminar, nantinya BKNDI juga akan melakukan verifikasi tersendiri, apakah memenuhi syarat sebagaimana aturan yang diterapkan pemerintah.
Bantuan dari Pemerintah
Sekretaris Panitia Seminar, Drs Maman MSi mengatakan telah mengunjungi beberapa Pesantren di NTB yang kondisi gedung dan keadaannya cukup memprihatinkan.
Menurut Maman, sejumlah Pimpinan pondok pesantren berharap mendapat bantuan dari pemerintah, bantuan dalam bentuk tunai agar segera dapat digunakan untuk perbaikan gedung dan swakelola.
Sebagian pondok Pesantren di sejumlah daerah yang pernah ia kunjungi di NTB banyak yang memelihara ternak dan ikan untuk di konsumsi sehari-hari.
Jenis ikan yang biasa dikelola adalah ikan Lele yang cenderung lebih mudah di kelola di Kolam Terpal.
Sementara itu, Viviana Hanifa Sp M.si, Plt Sekretaris Jenderal DPN BKNDI mengatakan bahwa BKNDI hadir untuk memberikan informasi terutama di empat Kementerian, yaitu Kementerian PUPR, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Koperasi dan UKM.
“Jadi sebenarnya untuk acara Seminar Nasional besok ini kita fokusnya di Yayasan Pendidikan Keagamaan. Karena koordinasi kita dengan Pembina kita langsung adalah Pak Wapres, jadi program-program itu yang bisa saat ini sebagai lokomotif terdepan yang kita bawa sebagai organisasi Badan Komunikasi nasional Desa se-Indonesia,” terangnya.
Jadi BKNDI berharap sebagai pengawal dari program-program yang disampaikan Pemerintah agar dapat diberikan kepada pesantren-pesantren yang belum tersentuh program-program dari pemerintah.
“Banyak pesantren atau pun yayasan pendidikan keagamaan yang mungkin banyak yang tidak tersentuh dengan program-program dari pemerintah yang luar biasa banyak tapi mereka tidak punya akses untuk mendapatkan bantuan,”
“Nah kita hadir disini untuk mengawal itu,” tandasnya.
Pada rapat koordinasi seminar nasional ini, dihadiri oleh Ketua Umum DPN BKNDI Isra A Sanaky SHI MH dan jajaran pengurus dari NTB, Jawa Barat, Jawa Timur, dan sejumlah provinsi lainnya.
Dari informasi diketahui, dalam program Seminar Nasional Lembaga Pendidikan Keagamaan Se-Indonesia pada 24-25 November 2021 nanti akan melibatkan sekitar seribu ulama dari ratusan Pesantren dan Yayasan yang terlibat.
Antusiasnya peserta seminar ditandai dengan banyaknya pendaftar yang mulai teregistrasi. Jumlah peserta seminar diperkirakan mencapai 500 peserta. Namun begitu, masih menunggu izin lebih lanjut terkait dengan protokol kesehatan yang diterapkan Satgas Covid dan kepolisian. [REDHG]