“Pemberhentian sementara rute penerbangan ke dua kota Suci di Arab Saudi, akibat tidak diberlakukannya lagi Visa Umroh menjadikan perusahaan plat merah Garuda makin babak-belur,”
Oleh : Mang Ucup, warga Indonesia asal Bandung di Belanda
Netherlands, Lapan6Online : Garuda Indonesia Airlines adalah BUMN, maskapai penerbangan nasional dimana kita seharusnya turut merasa bangga dengan kehadirannya di negeri tercinta Indonesia. Apalagi banyak sudah prestasi yang telah diraih oleh Garuda belakangan ini. Diantaranya memiliki catatan On Time Performance (OTP) sebesar 96.3 persen.
Dan banyak prestasi-prestasi lainnya dimana Garuda selalu berada sebagai TOP TEN versi SKYTRAX. Garuda juga pernah dinobatkan sebagai “Passengers Airline of the Year Award 2014 – Intercontinental” – di Amsterdam saat Dian Ediono menjadi General Manager Garuda Belanda.
Aneh bin nyata. Setiap orang Jerman akan merasa bangga apabila mereka terbang dengan Lufthansa, begitu juga setiap orang Jepang akan merasa bangga terbang dengan Japan Airline. Namun, sayangnya tidak demikian dengan orang Indonesia. Mereka lebih memilih maskapai lainnya dalam melakukan perjalanan, termasuk ke Indonesia.
Imbas dari virus Corona yang merebak dasyat awal tahun ini, Garuda mendapatkan pukulan-pukulan telak yang sangat berat dan amat merugikan.
Mulai dari penutupan rute ke daratan China, penurunan drastis rute penerbangan ke Hongkong dan Singapore, dari 10 menjadi tiga kali penerbangan dalam seminggu.
Pemberhentian sementara rute penerbangan ke dua kota Suci di Arab Saudi, akibat tidak diberlakukannya lagi Visa Umroh menjadikan perusahaan plat merah Garuda makin babak-belur.
Pembatalan BTI di Berlin atau Bursa Turis Internasional terbesar di kolong langit ini, menambah parahnya derita yang ditanggung Garuda Indonesia. Padahal, BTI adalah peluang besar menawarkan jasa penerbangan, dimana selalu dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung per hari. Dan disitulah banyak terjadinya transaksi binis penerbangan.
Belum lagi rasa ketar-ketir kekuatiran akan dibatalkannya Olympiade 2020 di Tokyo, yang tentunya memperburuk situasi keuangan Garuda.
Tanggal 24 Mei 2020 Hari Raya Idul Fitri nanti, pasti banyak yang berhasrat untuk pulang mudik dengan menggunakan pesawat. Anjuran saya, yuk… kita bantu Garuda Indonesia dengan cara memesan ticket sedini mungkin, sehingga kita bisa membantu ekonomi bangsa kita yang sedang terpuruk akibat corona.
Dengan pembelian ticket secara lebih dini, Anda bukan hanya sekedar membantu Garuda saja, melainkan bisa mendapatkan benefit tersendiri. Misalnya melalui penawaran promo diskon sebesar 50% untuk ke 10 Destinasi dalam negeri.
Berdasarkan laporan dari CBS (BPS Belanda) ternyata ada lebih dari 350 ribu penduduknya berasal dari Indonesia, termasuk penulis sendiri.
Apabila hanya 3% saja dari kami pulang liburan mudik ataupun napak tilas dengan menggunakan Garuda Indonesia Airlines, berarti sudah lebih 10,000 PAX yang bisa didapatkan oleh Garuda.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip ungkapan dari Presiden AS John F. Kennedy: “Jangan pernah tanyakan apa yang bisa diberikan oleh negara padamu; tetapi tanyakanlah dahulu pada dirimu apa yang bisa engkau berikan kepada negaramu” – “Ask not what your country can do for you; but what you can do for your country”. ****