Seruan Terbaru Habib Rizieq, Galang Dana Besar-besaran

0
128
Habib Rizieq. (foto dok. detikcom)

Jakarta I Lapan6online I Tenaga Medis yang menjadi garda terdepan penanganan wabah corona di Indonesia kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sedikitnya 29 dokter yang meninggal dunia akibat corona baru Covid-19.

Hal ini menjadi perhatian serius Imam Besar Nasional, Muhammad Habib Rizieq Shihab. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini pun memerintahkan kepada para pendukungnya yang ada di Indonesia untuk menggalang dana besar-besaran.

“Salah satu sebab utama mereka (tenaga medis) terpapar virus corona adalah APD yang tidak memadai dan tidak berkualitas,” kata Habib Rizieq dalam seruannya seperti dikutip Lapan6online dari situs Gelora.co, Kamis (9/4/2020).

Selain itu, Habib Rizieq juga menyebut pemerintah tak dapat memenuhi kebutuhan APD dan gagal membangun kepercayaan masyarakat.

Rekening Khusus Bekerjasama dengan Pemprov DKI

“Karenanya, HRS dari Mekkah telah menyerukan kepada FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 serta seluruh ormas Islam melalui sayap juang kemanusiaannya untuk menggalang dana besar-besaran dalam rangka membantu tim medis,” kata salah satu kuasa hukum Habib Rizieq, Damai Hari Lubis yang membenarkan adanya seruan dari Imam Besar FPI itu, Senin (6/4/2020) lalu.

Kemudian, khusus di Jakarta sebagai kawasan paling parah terpapar virus corona, Habib Rizieq meminta ada rekening khusus kemanusiaan yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

“Ini untuk kepentingan kelengkapan dan kesempurnaan APD serta sarana medis lainnya buat para pejuang medis,” sambung Damai.

5 Amanat aktivitas Masjid dan Mushola

Sebelumnya, Habib Rizieq telah mengeluarkan 5 amanat aktivitas di masjid dan Mushola.

Dalam amanatnya Habib Rizieq meminta agar masyarakat tidak meninggalkan kegiatan di masjid. Adapun pemberitahuan tersebut terdapat 5 bagian.

Pertama Habib Rizieq tetap meminta agar para penjaga masjid atau marbot tetap bekerja sebagaimana mestinya. Marbot juga turut mengatur agar masjid tidak dibuka untuk banyak jamaah sebagai upaya menjaga jarak atau social distancing terkait upaya menekan penyebaran corona.

“Setiap hari petugas marbot masjid tetap menjaga keamanan dan kebersihan masjid, serta memastikan masjid tertutup untuk umum agar tidak kumpul banyak jamaah atau massa. Sehingga tetap terlaksana social distancing sesuai petunjuk medis,” kata Habib Rizieq lewat poster bertajuk Amanat IB-HRS dari Mekkah, ‘Tutup Masjid Bukan Berarti Tinggalkan Masjid’ seperti dilansir Tagar.id, Rabu 25 Maret 2020.

Usai azan langsung ditambah seruan “Ash-sholaatu Fii Buyuutikum” yang artinya “salatlah di rumah-rumah kalian”.

Sementara terkait azan salat lima waktu, Habib Rizieq meminta agar tetap digaungkan seperti biasanya. Namun, di bagian akhir azan supaya ditambahkan seruan Ash-sholaatu Fii Buyuutikun.

“Setiap hari petugas muadzdzin masjid tetap kumandangkan azan lima waktu shalat seperti biasa tanpa ada perubahan apapun. Kecuali usai azan langsung ditambah seruan Ash-sholaatu Fii Buyuutikum yang artinya salatlah di rumah-rumah kalian,” ujar dia.

Bagi imam masjid, marbot dan muadzdzin diminta agar tetap melaksanakan salat berjamaah. Serta menjalankan qunut yang tak perlu mengajak jamaah lain.

“Setiap hari petugas imam masjid tetap mendirikan salat lima waktu berjamaah dengan Qunut Nazilah bersama marbot dan muadzdzin tanpa ajak jamaah lain dengan tetap menjaga physical distancing,” tuturnya.

Habib Rizieq memberitahukan agar pengurus masjid tetap mengontrol tugas imam dan muadzdzin berjalan sebagai mana mestinya. Bila ada yang berhalangan untuk hadir segera disiapkan penggantinya agar kemakmuran masjid tetap terlaksana di tengah wabah corona.

“Setiap hari para pengurus masjid tetap tetap memonitor masjid untuk memastikan bahwa tugas imam, marbot dan muadzdzin berjalan dengan baik, serta menyiapkan pengganti jika ada yang berhalangan sehingga fardhu kifayah shalat berjamaah tetap tegak dan kemakmuran masjid tetap terlaksana,” ucap Habib Rizieq.

Dia juga meminta agar pengeras suara atau toa di masjid selain untuk mengumandangkan doa, salawat dan azan, dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan langkah mencegah penyebaran virus corona kepada masyarakat.

“Setiap hari pengurus, imam, marbot dan muadzdzim secara bergiliran dijadwalkan yang bagus agar tidak mengganggu ketenangan, boleh gunakan toa masjid untuk pengumuman terkait pencegahan wabah corona dan memperdengarkan masyarakat bacaan Al Quran, dikir, istighfar, salawat dan doa, agar masyarakat bisa mengikutinya di rumah masing-masing,” tandas Habib Rizieq Shihab.

(*/RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini