Jakarta | Lapan6online.com : “Ngobrolin Jakarta Yukk”, adalah sebuah komunitas warga Jakarta yang perduli terhadap perkembangan dan situasi di Ibukota. Sebuah komunitas yang mengajak sesama warga untuk berkolaborasi memberikan perhatian agar warga Jakarta maju bersama.
Maret 2021, Indonesia telah genap memasuki satu tahun terpaan pandemi Covid-19. Kasus penularan virus tersebut belum berakhir hingga hari ini. Lantas bagaimana penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta ???
Rudy Darmawanto selaku host diskusi dari Komunitas Ngobrol Jakarta membuka giat acara webinar “Study Pembangunan Jakarta” bertajuk “Maju Kotanya Bahagia Warganya”, Jumat (19/3/2021).
Acara ini mengundang 4 narasumber seperti Gilbert Simanjuntak anggota DPRD DKI Jakarta, kemudian dr. Widyastuti Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Arya Sandhiyudha sebagai perwakilan dari penyintas Covid-19 dan terakhir Elina Ciptadi.
Gilbert Simanjuntak, anggota DPRD DKI Jakarta mengatakan, kalau ingin melihat kondisi pandemi yang terjadi di Indonesia saat ini tak bisa dilepaskan dari pandemi global. Jika melihat bahwa pandemi global sudah mengalami penurunan, maka di Indonesia saat ini juga sudah menurun drastis. Salah satunya karena partisipasi masyarakat untuk saling menjaga.
Namun, dalam hal penanganan, Gilbert mengatakan dalam prosesnya, apa yang dilakukan untuk mengatasi pandemi, tidak bisa hanya dilakukan hanya oleh pemerintah.
“Tidak bisa kita salahkan bahwa urusan covid itu murni urusan pemerintah. Tidak,” katanya. Menurut dia masyarakat punya peran penting untuk ikut mengatasi pandemi. Terutama dalam menjaga terjadinya kerumunan, sebab adanya kerumunan berarti akan ada penambahan kasus.
“Setiap ada kerumunan, selalu diikuti dengan banyaknya kasus.” terangnya. Menurut Gilbert, kesadaran masyarakat sangat penting untuk mengurangi pandemi covid.
Sementara itu, Arya Sandhiyudha selaku penyintas Covid-19 mengatakan, pentingnya bagi masyarakat untuk selalu mengikuti saran dan aturan yang dibuat oleh pemerintah. Seperti, selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga kesehatan.
Demikian pula dengan Arya, sewaktu terkena covid, dia mulai mengikuti saran untuk melapor ke RT/RW dan Kelurahan sebelum dikirim ke Wisma Atlet untuk penanganan lebih lanjut.
“Waktu itu kita sedang awal-awal sekali menghadapi Covid. Saya termasuk orang yang paling parno (Paranoid). waktu itu saya bertugas di PMI dan sudah menjadi resiko seperti relawan yang lain. Nah mungkin disitu saya terkena covid.” terangnya.
Arya pun mengimbau kepada warga Jakarta yang pernah terkena Covid, disarankan untuk ikut program donor plasma antibody untuk membantu pengobatan bagi pasien covid lainnya.
Sementara itu, Elina Ciptadi mengatakan, ada kabar yang menggembirakan pada akhir-akhir ini dimana kasus covid di Jakarta sudah mulai turun. Elina pun menimbau agar warga Jakarta tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap menjaga prokes dan tidak boleh kendor.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM mengatakan peningkatan pasien sembuh ini berkat kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam menerapkan perubahan perilaku masyarakat terkait #pakaimasker, #jagajarak dan menghindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun.
“Tingkat kesembuhan tadi itu partisipasi masyarakat yang perlu dijaga tetap sehat,” ujar dr. Widyastuti beberapa waktu lalu.
Dia menekankan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan swasta tentang manajemen pasien. Rumah sakit yang menjadi tempat pasien dapat pembekalan khusus, termasuk psikososial. Ia menyebut pandemi ini relatif baru sehingga psikososial harus dikedepankan.
“Yang sakit yakin cepat sembuh dan keluarga ikut menjaga kondisi lingkungan, termasuk tenaga kesehatan untuk jaminan sosial,” tandasnya. (RED).