“Maka para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pro demokrasi Pancasila itu di anggap bukan mahasiswa. Atau mahasiswa yang di peralat oleh kepentingan tertentu,”
Oleh : Muslim Arbi
PERTANYAAN di atas perlu di sodorkan ke Publik. Karena yang menamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila koq main lapor ke polisi?
Bukan kah mahasiswa itu tempat nya adalah insan – insan akademis yang syarat dengan dunia ilmiah dan akademik?
Mengapa yang menamakan diri sebagai mahasiswa bahkan beraliansi dengan nama yang mengusung Pro Demokrasi Pancasila ko main lapor?
Bukan kah tugas polisi itu terkait dengan dunia kriminal dan kejahatan? Ko lapor polisi pula terkait dengan penyampaian pendapat di muka umum.
Kalau pakai nama pro demokrasi pancasila. Kan jika mahasiswa ini benar berarti seharusnya undang para tokoh yang di laporkan itu ke kampus – kampus mereka untuk di dengar pendapat nya – pikiran2 nya. Untuk di debat bukan ?
Apakah menyampaikan pendapat di muka umum tentang dengan beda pendapat dengan penguasa itu dianggap kriminal dan harus ditangkap karena dianggap makar?
Lalu, bagaiman dengan gerakan mahasiswa dan Rakyat yang menjatuhkan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto saat tahun 1966 dan tahun 1998. Apakah itu juga makar?
Itu bukan tentang beda pendapat lagi.
Tapi Gerakan Rakyat menjatuhkan presiden nya.
Bukan lagi kekuatan oposisi lagi bergerak.
Tapi Rakyat turun ke jalan bersama mahasiswa saat seperti menduduki gedung DPR/MPR tahun 1998 lalu dengan pekik Reformasi yang di Motori oleh Amien Rais dkk menjatuhkan presiden Soeharto saat itu.
Kalau Gerakan Rakyat yang menurunkan Presiden Soekarno dianggap makar? Apakah kekuasaan setelah Soekarno itu hasil makar selama 32 tahun?
Dan presiden Soeharto yang di jatuhkan Rakyat bersama Mahasiswa itu dianggap makar? Kalau demikian alur berpikir aliansi mahasiswa pro demokrasi Pancasila soal gerakan People Power itu dianggap makar. Maka Presiden Habibie, Presiden Gus Dur, Megawati dan Jokoqi juga hasil makar dong?
Kalau demikian tunjukkan ke publik mana presiden Indonesia yang tidak makar ? Jika definisi People Power itu adalah Makar bukan?
Padahal People Power itu perwujudan Kedaulatan Rakyat. Sebagai mana Rakyat Raksasa di Ikada Jakarta, 19 September 1945 oleh Soekarno Hatta, Tan Malaka dan kawan – kawan Pejuang setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 saat itu. Dilapangan Gambir sekarang yang berdiri Tugu Monas.
Kan kacau. Jika cara berpikir Mahasiswa yang klaim diri sebagai Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila bukan?
Pertanyaan selanjutnya. Jika yang di lakukan oleh Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila itu terdengar aneh. Maka pertanyaan berikut nya adalah murnikah itu pikiran dan pendapat mahasiswa? Ataukah ada yang memperalat mahasiswa?
Saya kebetulan hadir di Solo, di acara Ulang Tahun Mega Bintang oleh Bang Mudrick Sangidu pada tanggal 11 Juni 2023 itu.
Bahkan di minta oleh Moderator untuk memberikan tanggapan dalam forum yang ramai oleh pengunjung di Gedung Umat Islam Surakarta itu.
Apakah yang di sampaikan oleh Para Pembicara. Tokoh Reformasi Prof Amien Rais, Aktifis Muslim Prof Eggy Sujana, Tokoh Mega Bintang: Mudrick M Sangidu, Syahganda Nainggolan, Dr Taufik, Ahmad Khozinuddin, Rizal Fadillah, May Jend (purn) Deddy S Budiman DKK itu di kategorikan makar oleh Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila? Sehingga harus di usut dan ditangkap oleh Polda Jabar ?
Jangan sampai pelaporan Aliansi Mahasiswa itu. Ibarat menuangkan bensin di tengah jerami yang telah di semaikan oleh penguasa saat ini. Sehingga dapat memicu kebakaran hebat di jagat perpolitikan. Nasional saat ini. Dan setiap situasi dapat meledak ?
Apakah menyerukan People Power itu dianggap makar? Sehingga harus di tangkap polisi para penyeru nya?
Kalau menyerukan People Power itu dianggap makar? Maka Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila itu lakukan pertama.
Pertama: Laporkan dulu Joko Widodo dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI pada tahun 2014 telah lakukan beberapa hal. Diantara nya:
1. Jokowi terbitkan buku atas nama nya dengan judul People Power.
2. Joko Widodo bersama tim nya membentuk Satgas People Power. Bahkan mengikat kepala nya dengan kain yang bertuliskan People Power.
3. Jokowi berbicara di depan massa untuk gelorakan People Power yang jumlah ribuan.
Apa yang di lakukan oleh Joko Widodo saat itu tahun 2014 saat Kekuasaan Pemerintahan di pimpin oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden yang sah.
Jika ikuti alur berpikir Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila di mana Jokowi saat jabat Gubernur DKI 2012 – 2014 itu. Mantan walikota Solo itu lakukan makar terhadap Presiden SBY saat itu.
Kedua: Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila itu harus lakukan pelaporan dulu tentang tindakan Jokowi di tahun 2014 itu karena jika saat ini mahasiswa itu anggap perbuatan 9 tokoh di Solo itu makar. Maka para mahasiswa itu harus laporkan dulu Jokowi. Baru setelah itu laporkan para tokoh yang bicara di Solo itu.
Kalau aliansi mahasiswa pro demokrasi Pancasila itu anggap para tokoh dan siapa pun yang serukan makar karena bicarakan People Power itu makar.
Maka para mahasiswa itu ter lebih dahulu vonis makar ke pada Jokowi dan laporkan Jokowi ke Polisi baru laporkan 9 tokoh yang di cap makar itu.
Kalau mahasiswa itu tidak laporkan Jokowi dalam hal perbuatan makar. Maka para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pro demokrasi Pancasila itu di anggap bukan mahasiswa. Atau mahasiswa yang di peralat oleh kepentingan tertentu.
Karena kalau mahasiswa itu punya tindakan yang cerdas dan logis dalam berpikir dan bertindak. Bukan jadi alat atau di peralat bukan?
Jika Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila tidak berani melaporkan perbuatan Jokowi dalam hal seruan People Power pada tahun 2014 lalu itu. Maka Aliansi Mahasiswa ini wajib menarik atau mencabut laporan nya ke Polda Jabar itu.
Karena tindakan yang menamakan Mahasiswa tapi menciderai dunia Mahasiswa itu akan mendapat reaksi mahasiswa lainnya yang lebih kritis dan yang lebih peduli terhadap nasib bangsa dan rakyat saat ini.
Sebagaiman yang terlihat di video yang beredar viral: Ketua BEM UI dengan gagah dan berani meminta presiden Jokowi Mundur. Dan itu pasti di dasarkan atas tanggung jawab nya sebagai mahasiswa dan generasi muda yang prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Itu potret mahasiswa cerdas dan harapan untuk pimpinan bangsa dan negara ke depan.
Tulisan ini sebagai wacana melengkapi beberapa penulis: Dr Ir Memet Hakim, Rizal Fadillah dan Damai Hari Lubis SH yang telah di publis di sejumlah media on line yang telah berikan tanggapan atas pelaporan Sekelompok Anak Muda yang menamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi Pancasila di Bandung Jawa Barat itu. Wallahu’alam. Depok, 24 Juni 2023. (*)
*Penulis Adalah Jubir Hizbullah Indonesia Gelombang Perubahan