“Banjir terjadi dalam waktu yang cepat karena sungai Sekayam tidak mampu menampung debit air hujan. Akibatnya, air meluap dan berbalik menuju perkampungan warga,”
Entikong | Sanggau | KalBar | Lapan6Online : Pada Senin (18/05/2020) Hujan deras yang melanda wilayah Entikong menyebabkan banjir melanda 2 dusun, yaitu Dusun Entikong dan Dusun Benuan, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Banjir tadi malam (Minggu,17/05/2020) menyebabkan sedikitnya 20 rumah warga di Dusun Entikong dan 34 rumah warga di Dusun Benuan terendam banjir setinggi lebih dari 1 meter setelah hujan lebat yang turun sejak sore hari di wilayah Entikong dan sekitarnya.
Hanya dalam waktu 2 jam, curah hujan yang tinggi membuat debit air melimpah dan puluhan rumah di wilayah 2 dusun tersebut terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materiil warga berupa perabot rumah tangga dan peralatan elektronik yang tidak sempat diselamatkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Berita banjir tersebut terhusus di linkungan Rt05 jln pak tangker dusun entikong , pertama kali diterima Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru dari seorang warga bernama Saepul (43) Korwil Lapan6 Kal-Bar yang kebetulan berdomisili disekitar tempat banjir tersebut menelpon ke salah satu anggota . Mendengar hal ini, Dankima Satgas Yonif R-641/Bru, Kapten Inf Agus Arifin, beserta dengan 14 anggota TNI langsung terjun ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terkena banjir menuju ke tempat yang aman.
Anggota Satgas Yonif R-641/Bru terlihat turun lokasi ke banjir dengan menggunakan jaket pelampung loreng dengan bantuan tali. Mereka bersama warga lainnya melewati terjangan banjir guna mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Sebagian lagi membantu rumah warga yang diterjang kayu dan sampah yang dibawa derasnya air.
Kepala Dusun Entikong, Sardini (37), mengungkapkan bahwa banjir terjadi sangat cepat sehingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
“Banjir terjadi dalam waktu yang cepat karena sungai Sekayam tidak mampu menampung debit air hujan. Akibatnya, air meluap dan berbalik menuju perkampungan warga,” jelas Kawil Sardini.
“Tadi kami sempat bingung mau minta bantuan kemana. Untung saja Pos Pamtas cepat datang membantu mengevakuasi warga dusun kami,” lanjut Sardini.
Ditempat terpisah Dansatgas Pamtas Yonif R 641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, menyampaikan bahwa keberadaan Satgas Pamtas selain menjaga perbatasan RI–Malaysia juga membantu kesulitan warga disekitarnya, seperti bencana alam banjir dan tanah longsor.
“Besok pagi (18/5) kita akan lanjutkan membantu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir bersama warga setempat,” pungkas Kukuh.
Kukuh meminta warga Entikong lebih waspada terhadap kondisi curah hujan yang tinggi dan tidak mengenal waktu akhir-akhir ini, terutama pada malam hari. “Kami siaga dan siap membantu kapanpun dibutuhkan,” lanjut Kukuh. Ipul
*Sumber : Satgas Yonif R-641/Bru