OPINI | POLITIK
“Mendambakan hidup dengan kekayaan yang melimpah dan memiliki fasilitas hidup yang super mewah, tidaklah salah. Namun memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak benar, harus dijauhkan,”
Oleh : Aktif Suhartini, S.Pd.I
MASIH muda sudah bergelimang harta dan bisa membantu perekonomian keluarga yang semakin morat marit menjadi harapan orang tua saat ini karena barometer kesuksesan anaknya dilihat dari sudut pandang materi.
Akhirnya banyak anak muda berpikir bagaimana caranya dengan mudah dan dalam waktu singkat bisa hidup bergelimang harta serta mengantongi kekayaan fantastis. Ia pun dengan bangga memamerkan kekayaan melalui media sosial, sehingga banyak orang berdecak kagum pada gaya hidup mereka yang serba glamor.
Hal inilah yang sedang menjadi pembicaraan yaitu fenomena pamer kekayaan ala Sultan atau biasa disebut crazy rich, Begitulah citra yang ditampakkan para crazy rich di media sosial. Tidak heran jika banyak anak muda yang merasa tidak percaya diri akhirnya menjadikan crazy rich sebagai teladan yang jejaknya layak untuk diikuti. Astaqhfirullah kaya mendadak tanpa berpikir keberkahannya.
Dari fenomena tersebut, munculnya investasi-investasi bodong yang mengakibatkan kerugian besar di masyarakat, karena tergiur janji manis untuk cepat kaya. Setelah dipromosikan banyak yang menikmati keuntungannya apabila bergabung berinvestasi, tapi tidak sedikit setelah mengalami kerugian dan sadar sudah mengalami penipuan baru mereka lapor.
Untuk itu perlu adanya perubahan mindset di masyarakat, bahwa hidup kaya tidak bisa diperoleh dengan instan, kecuali diperoleh dari warisan atau hibah. Tak hanya itu, seharusnya pemerintah bisa melindungi masyarakatnya dari penipuan investasi bodong, harus mengumumkan investasi-investasi ilegal kepada masyarakat dan diberikan penjelasan perihal investasi aman yaitu memiliki prinsip 2L, yakni legal dan logis.
Memang, mendambakan hidup dengan kekayaan yang melimpah dan memiliki fasilitas hidup yang super mewah, tidaklah salah. Namun memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak benar, harus dijauhkan.
Bahkan, lembaga PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) melakukan sebuah analisis dan menduga banyak crazy rich melakukan pencucian uang dari investasi bodong skema ponzi. Banyak pula pelaku investasi bodong menggunakan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar menarik minat orang untuk berinvestasi.
Semua itu bisa terjadi karena sistem kapitalisme lah yang menciptakan mental instan dan rendahnya pemikiran masyarakat karena standar kebahagiaan hidupnya adalah materi. Sehingga banyak orang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan materi dan kesenangan duniawi.
Halal haram tak dijadikan sebagai standar, karena kemuliaan orang dinilai dari seberapa mahal kendaraan dan pakaian yang dipakai. Mental hidup yang seperti itu sangat berbahaya jika dibiarkan.
Maka, sudah saatnya kita kembali pada sistem Islam, karena setiap tingkah laku kehidupan kita diatur dengan aturan Allah, yakni harus sesuai dengan perintah dan larangan-Nya dan standarnya pun jelas yakni halal dan haram. Oleh karenanya, jadikan Islam sebagai sistem hidup. [*]
*Penulis Adalah Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok