Skenario Jakarta Jika Terjadi Ledakan Pasien Corona

0
74

Jakarta, Lapan6online.com : Penyebaran virus korona jenis baru atau COVID-19 di Indonesia khususnya Jakarta kian mengkhawatirkan. Angkanya setiap hari terus bertambah hingga menyentuh 427 kasus positif COVID-19. Dikhawatirkan akan terjadi ledakan pasien di waktu yang datang.

Mengantisipasi ledakan pasien korona, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo. Skenario terburuk pun telah disiapkan Anies guna mengantisipasi pandemi ini.

“DKI Jakarta sudah menyiapkan skenario untuk menangani ketika kasusnya berjumlah 500, 1.000, bahkan sampai dengan 8.000 orang terkonfirmasi positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/3).

Skenario tersebut yakni membagi pasien ke dalam 3 kelompok. Pertama yakni parah/kritis sebesar 8 persen, berat sebesar 12 persen, dan terakhir kelompok ringan sebesar 80 persen.

“Dengan skenario itu, maka yang membutuhkan perawatan intensif adalah 20 persen pertama, yang 80 persen gejalanya ringan sehingga bisa menggunakan fasilitas yang relatif minim termasuk ke wisma atlit atau RS lain,” jelasnya.

Untuk 20 persen pertama, yakni kelompok kritis dan berat, pasien akan dirawat dengan fasilitas kesehatan lengkap seperti ventilator, bantuan oksigen. Fasilitas ini ini selevel dengan ICU dan IGD.

Selain itu, Widyastuti menyatakan, Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, termasuk Forkopimda, masyarakat, dan Pemerintah Pusat mengenai skenario penanganan COVID-19 di Jakarta. “Terutama terkait dengan pemanfaatan Wisma Atlet ketika ke depan berhadapan dengan kasus-kasus yang ada,” tandasnya.

Seperti diketahui, total pasien positif COVID-19 di DKI Jakarta hingga Selasa (24/3), sebanyak 427 orang. Sedangkan pasien sembuh 23 orang dan meninggal 32 orang. Selain itu, jumlah yang menjalankan Self Isolation di rumah sebanyak 106 orang dan 266 orang masih dalam perawatan.

Sementara itu, untuk yang masih menunggu hasil laboratorium berjumlah 443 orang. Tenaga kesehatan yang terinfeksi sebanyak 44 orang (1 di antaranya meninggal), tersebar di 22 Rumah Sakit. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.730 orang (444 masih dipantau, 1.286 sudah selesai dipantau).

Untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan yaitu 800 orang (529 masih dirawat di RS, 271 sudah pulang dan sehat). Jumlah pasien evakuasi AGD sebanyak 2 orang, sehingga total sampai hari ini yang telah dievakuasi tim AGD sebanyak 59 orang.

Sumber: Jawapos.com/Nurul Adriyana Salbiah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini