JELANG PILKADA MELAWI 2020
“Alasan KPU Melawi memilih Pontianak sebagai lokasi debat publik adalah untuk menghindari datangnya massa pendukung yang berpotensi menimbulkan kerumunan,”
Melawi | Lapan6OnlineKalBar : Forum Wartawan dan LSM Kalbar Zona Melawi menyoroti keputusan KPU Melawi yang berencana melaksanakan debat publik paslon Pilkada Melawi akan di gelar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Hal itu diutarakan Herry Harjomo, Kordinator Forum Wartawan dan LSM Zona Melawi, pada Rabu (28/10/2020). Herry Harjomo, pihaknya sebenarnya hanya memberi masukan kepada KPUD Kabupaten Melawi.
Jika benar KPU Melawi akan menggelar debat di Pontianak dan, maka dia menilai KPU Melawi perlu mempertimbangkan ulang. Lagi pula, jelas Herry, KPT 465 Tahun 2020 pada Bab IV menjelaskan bahwa debat diutamakan diselenggarakan di daerah pemilihan.
“Ini Juknis PKPU terkait debat. Memang bahasanya diutamakan tidak mewajibkan,” Kata Herry.
Herry Harjomo menilai tidak ada alasan bagi KPU Melawi untuk menggelar debat di luar Melawi justru kita khawatir akan terjadi peluang klaster baru Covid-19 ucapnya.
Ya, tidak ada alasan bagi KPU Melawi untuk menggelar debat di luar Melawi. Karena yang debat adalah calon pemimpin Kabupaten Melawi dan yang memilih adalah warga Kabupaten Melawi Berkaitan dengan alasan penyiaran toh KPU Melawi bisa mengundang televisi yang ada di Pontianak.
Jika salah satu alasan KPU Melawi memilih Pontianak sebagai lokasi debat publik adalah untuk menghindari datangnya massa pendukung yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Dengan kata lain, hal ini juga sebagai bentuk pencegahan COVID-19.
“Ini teknis dan kalau KPU tegas tentu calon dan pendukungnya akan mengikuti imbauan KPU,” kata Herry .
Seandainya debat yang akan dilakukan di laksanakan di Pontianak disiarkan melalui televisi kan sama juga membutuhkan biaya besar.
Dari sisi anggaran, lanjut Herry Harjomo, menyiarkan debat secara live melalui televisi jaringan tentu membutuhkan biaya yang besar. Sementara tujuan diselenggarakannya debat publik agar masyarakat atau pemilih di daerah yang menggelar pilkada paham atau mengetahui tentang visi misi calon Bupatinya.
Eksistensi penyiaran lokal harus diutamakan misalnya Urai tv dan Radio Ramera,serta sejumlah media masa yang ada di melawi.
Menurut Herry, eksistensi penyiaran lokal harus diutamakan apalagi tidak ada manfaat yang besar bagi masyarakat di Kota PPontianak untuk menonton visi misi calon Bupati Melawi.
Maka dari itu, dia meminta KPU Melawi mempertimbangkan kembali keputusan ini. Hal ini juga dikarenakan di Melawi juga ada kontributor Ruai tv dan tvOne dan Radio Ramera yang juga memiliki SDM dan infrastrukur penyiaran yang baik.
Pilkada Melawi 2020 diikuti tiga pasangan calon. Mereka, masing-masing: Panji S.Sos berpasangan dengan Abang Ahmadin.
Hj.Henny Dwi Rini Berpasangan dengan Mulyadi Dadi berpasangan dengan Drs.Kuisen. (Ipul)