Soal Sendal Jepit Anies dan Gugatan 2 Jendral

0
21
Muslim Arbi/Foto : Ist

OPINI

“Peristiwa Anies kepleset kaki nya di got ini di syukuri. Pasti nurani nya sudah butek tuh. Karena kebencian mereka membuat akal pikiran dan nurani nya gelap gulita. Itulah ekspresi dendam kesumat dan kebencian yang sudah jadi karakter,”

Oleh : Muslim Arbi

GUBERNUR DKI, Anies Baswedan, kaki nya sempat terperosok ke got. Di Twitter pribadi, di ciutkan karena sendal jepit nya putus, sempat nyeker sampai dapat sepatu pinjaman.

Kejadian di Koja Jakarta Utara, dalam rangka kontrol proses vaksinasi Warga agar tidak terjangkit Corona.

Peristiwa itu pun mengundang berbagai analisis. Sejumlah haters Anies, seperti Ferdinand Hutahean dan Abu Janda terlihat gembira. Ferdinand malah kaitakan dengan pilpres 2024. Kata dia, “Peringatan Alam, 2024 Jauh, seperti di muat di Viva.com. Abu Janda, “Kebanyakan gaya. Kata Nitizen,: Awal kejatuhan nya.

Tapi ada media yang naikkan berita, buzzer ketakutan.. karena ada Gubernur DKI pernah masuk got dan jadi Presiden.

Bagi para haters, peristiwa Anies kepleset kaki nya di got ini di syukuri. Pasti nurani nya sudah butek tuh. Karena kebencian mereka membuat akal pikiran dan nurani nya gelap gulita. Itulah ekspresi dendam kesumat dan kebencian yang sudah jadi karakter.

Begitu juga para buzzer yang ketakutan karena bisa jadi saat kejadian Anies terperosok kaki nya ke got adalah tanda-tanda Alam. Anies pindah ngantor di Istana Negara. Jadi para haters dan buzzer jangan simpan dendam kelamaan. Bisa menderita cancer hati. Hehe…

Saat Gubernur DKI yang mantan Rektor Paramadina itu, putus sendal nya karena terperosok di got sempat nyemer dan pinjam sepatu. Diakui nya sendal jepit nya putus. Kesederhanaan itu memungundang decak kagum dan simpati jagat publik.

Sementara di jagat nasional tersiar berita 2 pensiunan Jendral sedang berkutat dengan tudingan sejumlah aktifis atas “dugaan main proyek di saat menjabat sebagai pembantu presiden”

Kedua nya pun bersikukuh. Bahkan mengadukan ke Polisi segala. Padahal aktifis yang mengkritisi sepak terjang dua punggawa istana itu adalah bentuk kontrol dari Rakyat. Saat ini rakyat di tuntut kritis atas jalan nya pemerintahan karena DPR yang di gaji Rakyat untuk kontrol penguasa. Diam seribu bahasa atas sengketa invermectin dan Emas di Intan Jaya itu.

Mesti nya DPR panggil Moeldoko dan Luhut atas adukan para aktifis. Nanti Rakyat dan media yang pantau sebagai hakim.

Sekarang ini susah dan prihatin kalau Rakyat cari keadilan. Ketika Rakyat kritis di ancam dengan berbagai tuduhan dan bisa-bisa berujung pelaporan ke Polisi. Dan Rakyat selalu di pihak yang salah dan kalah.

Sengketa 2 Jendral melawan Aktifis itu semestinya di sikapi oleh Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dan Jokowi harus berpihak kepada Rakyat. Kedua Jendral itu mesti di Non Aktifkan dari jabatan nya dan di bentuk Komisi Penyelidikan Independen. Kalau tidak terbukti, baru di aktifkan kembali dengan syarat. Tetapi jika terbukti. Kedua Jendral itu mesti di pecat dan di penjara. Karena salah gunakan jabatan dan wewenang.

Peristiwa sendal Jepit Anies dan sengketa 2 Jendral purnawirawan yang jadi asisten jokowi itu menyimpan dan akan membuka tabir ke publik. Heheh….hehe…hehe…(*)

*Sawangan, 12 September 2021
*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini