Soal Stimulus Ekonomi, Pers Jangan Ditinggalkan Pak Jokowi

0
61
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia/Foto : Net
“Tidak bisa dipungkiri semua orang hingga lapisan masyarakat yang paling terpencil mengetahui perkembangan virus corona karena mereka menyaksikan pemberitaan baik lewat media televisi, koran, radio, media online dan termasuk media sosial. Stimulus ini penting karena media juga punya karyawan,”

Jakarta | Lapan6Online | Selain dokter atau paramedis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan covid 19 maka saya mengajak kawan-kawan semua untuk menyaksikan lembaga pers juga mengambil barisan utama dalam rangka melahirkan pemberitaan terkait bahaya virus corona yang mengancam sendi-sendi kehidupan sosial di Indonesia.

Anggota DPR asal Fraksi Golkar, Supriansa mengingatkan pemerintah agar tidak melupakan peranan industri pers nasional. Mereka harus menjadi bagian dalam postur anggaran penanganan COVID-19 senilai Rp405,1 triliun. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk media selain sebagai perannya memberi stimulus juga menjadi bagian dari kerja sosial bersama.

“Tentu semua keputusan ada di tangan bapak Presiden. Saya hanya memikirkan peran media yang begitu penting dalam melahirkan berita yang profesional dan seimbang. Tidak bisa dipungkiri semua orang hingga lapisan masyarakat yang paling terpencil mengetahui perkembangan virus corona karena mereka menyaksikan pemberitaan baik lewat media televisi, koran, radio, media online dan termasuk media sosial. Stimulus ini penting karena media juga punya karyawan,” kata Supriansa, Jakarta, pada Sabtu (11/04/2020).

Anggaran Rp405,1 triliun untuk penanggulangan Covid-19 itu terdiri dari anggaran kesehatan Rp75 triliun, perluasan jaring pengaman sosial Rp110 triliun, dukungan industri Rp70,1 triliun, dan program pemulihan ekonomi nasional Rp150 triliun.

Tambahan anggaran belum dialokasikan dalam APBN 2020. Skenario ini tak memasukkan lembaga pers. “Kita sangat sayangkan,” bebernya.

Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan Rp 118,3 triliun-Rp 121,3 triliun dari realokasi belanja kementerian/lembaga serta transfer daerah dan dana desa untuk penanganan Covid-19.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyarankan pemerintah untuk menambah jumlah stimulus dari Rp405 triliun menjadi Rp1.600 triliun. Penambahan stimulus itu untuk memitigasi dan menangani dampak Virus Corona baru atau Covid-19.

Rosan menilai, stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah masih belum ideal, terutama jika melihat masih ada 93 juta masyarakat miskin dan rentan miskin, serta pengusaha kecil dan pekerja informal lainnya yang belum mencakup bantuan. “Kami melihat bahwa kebutuhannya sebesar Rp 1.500 triliun sampai Rp 1.600 triliun,” ujarnya.

Saat ini, pemerintah Jokowi melalui Kementerian Sosial baru mengalokasikan dana untuk program jaring pengaman sosial sebesar Rp110 triliun dari total anggaran yang dikeluarkan Rp405.1 triliun untuk penanganan dampak Covid-19. Dari stimulus sebesar Rp1.600 triliun tersebut, Kadin menyarankan porsi sebesar Rp500 triliun sampai Rp 600 triliun diberikan sebagai relaksasi terhadap perbankan. [ipe/inlh/red]

*Sumber : inilah.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini