OPINI | POLITIK
“Indonesia mampu asal mau. Bukan saja transfornasi jadi negara maju, lebih dari itu, mampu jadi negara adidaya di dunia. Karena segala prasyarat dan syarat ada dan tersedia di bumi pertiwi tercinta ini,”
Jakarta | Lapan6Online : Indonesia lima tahun ke depan 2024-2029 harus mampu jemput puncak bonus demografi 2030. Titik tolak sukses tidaknya transformasi jadi negara maju 2045.
Atau 2024-2029 adalah the golden or critical Indonesia ditengah geoekonomi dan geopolitik global yang makin tidak menguntungkan.
Terkait hal ini, Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr Ali Mahsun ATMO M Biomed angkat bicara, kepada awak media ia mengatakan bahwa,”Ditengah Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kondisi tersebut akibat rapuhnya fondasi ekonomi, maraknya politik devide et impera, dan menguatnya tribal (mafia dan korupsi), serta akibat the dangerous disease of digital economy. Dan semua itu bertumpu pada keberhasilan kepemimpinan Jenderal TNI (Pur) H Prabowo Subianto, Presiden RI 2024-2029,” tuturnya di Jakarta, pada Rabu (10/7/2024).
Lebih lanjut Ali Mahsun ATMO menyampaikan,”Paling tidak ada 3 masalah besar yang jadi ancaman serius bagi Indonesia 2024-2029. Yaitu, high risk terjadinya paralisis ekonomi, ancaman malapetaka demografi, dan krisis pangan. Kalau gagal akan menunda Indonesia bertransformasi jadi negara maju 2045,” jelasnya.
Dokter ahli kekebalan tubuh yang juga Ketua Umun APKLI Perjuangan dan Presiden Kawulo Alit Indonrsia (KAI) ini membeberkan, “Utang Indonesia per mei 2024 adalah Rp. 8.300 trilyun. Pada 2025-2029 yang jatuh tempo sebesar Rp 3.749 trilyun dimana 2025 sebesar Rp 800 trilyun. Sedangkan kurs rupiah terhadap USD melemah hingga tembus Rp 16.500 per USD. Disisi lain, 65,4 juta ekonomi rakyat UMKM yang jadi pilar utama atau driver pertumbuhan ekonomi nasional alami penurunan omset dampak melemahnya daya beli masyarakat akibat beban hidup yang makin berat. Bahkan 40 juta kelas menengah saat ini makan tabungan dan terancam jatuh miskin,” bebernya.
Ia menambahkan,”Lebih dari itu, BPS RI sampaikan 2023 ada 9,9 juta gen Z menganggur, dan saat ini terjadi lonjakan pengangguran dampak gelombang PHK di sektor industri padat karya, star up dan teknologi. Maraknya investasi bodong, pinjol dan judi online, tribal mafia dan korupsi, serta politik devide et impera menambah kompleksitas masalah, tantangan dan ancaman Indonesia ke depan. Artinya high risk terjadinya paralisis ekonomi dan ancaman malapetaka demografi nyata ada di depan mata. Demikian pula, ancaman krisis pangan di negeri ini,” tambahnya.
Mantan Pembantu Rektor Universitas Darul ‘Ulum Jombang Jatim ini mengutarakan pandangan sebagai solusinya,”Yaitu tidak ada pilihan lain bagi Jenderal TNI (Pur) H Prabowo Subianto selaku Presiden RI 2024-2029 kecuali dengan sekuat tenaga dan segala daya harus mampu dan sukses mengatasi demi masa depan dan tergapainya cita-cita besar bangsa Indonesia. Pertama, konsisten memperkokoh rekonsiliasi, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Kedua, melalui tata kelola yang baik dan benar, memfokuskan segala sumber daya Indonesia yang sangat melimpah untuk dongkrak kapasitas pendapatan negara paling tidak 3 kali lipat dari PDB Rp 15 ribu trilyun jadi Rp 45 ribu trilyun, capai pertumbuhan ekonomi 7-8% dan tax ratio 18-20%, serta rasio usaha mapan naik dari 3,04% (2023) jadi 10-12% (2029) sehingga tercetak 100 juta ekonomi rakyat UMKM handal dan unggul. Ketiga, apa pun resikonya, tetapkan skala prioritas pembangunan yang berdampak jangka panjang, serta mampu menciptakan, memperbesar dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha. Ke-empat, melipat gandakan investasi penguatan SDM, penguatan modal, dan akselerasi transformasi teknologi yang efektif dan selected. Kelima, hadirkan negara secara totalitas dibidang pangan, SDA, dan ekonomi rakyat UMkM langsung dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden RI,” imbuhnya.
“Indonesia mampu asal mau. Bukan saja transfornasi jadi negara maju, lebih dari itu, mampu jadi negara adidaya di dunia. Karena segala prasyarat dan syarat ada dan tersedia di bumi pertiwi tercinta ini,” pungkas lelaki sahaja putra asli Mojokerto Jatim, mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI dan Wanbin PP IPNU. (*Rls/BM/Red)