“Sebenarnya jumlah kasus virus corona mencapai 34.300, lebih banyak dari Iran,”
Jakarta, lapan6online.com : Ketidakpercayaan publik dunia kepada pemerintah Indonesia atas penanganan wabah virus corona kembali mengemuka. Indonesia bahkan dituding sengaja menutup-nutupi jumlah korban positif corona yang disebut-sebut justru melebihi Iran.
Tudingan itu datang dari laporan sebuah studi Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London.
Mengalihbahasakan Free Malaysia Today lansir situs Suara.com disebutkan, Studi Pemodelan Matematika ini pada hari Senin (24/3/2020) merilis laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya melaporkan 2 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif virus corona.
Sebanyak 686 kasus yang dilaporkan pada hari itu dianggap sebagai pengecilan skala karena tingkat pengujian yang rendah dan angkat kematian tinggi mencapai 55 orang, tertinggi di Asia Tenggara.
“Sebenarnya jumlah kasus virus corona mencapai 34.300, lebih banyak dari Iran,” demikian bunyi laporan tersebut.
Sementara dalam studi pemodelan lainnya, menurut skenario terburuk, kasus virus corona dapat meningkat hingga mencapai 5 juta di Jakarta pada akhir April.
Merespon soal ini, Pakar Kesehatan Masyarakat, Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China. Salah satu sebabnya adalah Indonesia telah kehilangan kendali untuk menekan penularan virus corona yang telah menyebar luas.
“Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir, kita berada dalam kisaran tersebut,” ucap Gani. Demikian Reuters melansir pada Rabu (25/3/2020).
(*/RedHuge/Lapan6online)