“Dengan cepat petugas kita melalui konsulat mencari cara pendekatan agar supaya mereka dibebaskan dan dipulangkan ke tanah air secepatnya sehingga pada hari senin tadi mereka melalui konsulat RI di Kuching dan dikawal oleh pasukan TDRM di bebaskan dan dihantar langsung ke perbatasan,”
Entikong/Sanggau/Kalimantan Barat, Lapan6Online : Setelah sempat ditangkap dan diamankan oleh Tentara Diraja Malaysia (TDRM,red) pada Jumat (11/10/2019) lalu, Sembilan warga Dusun Panga, Desa Semanget, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat akhirnya dideportasi pasukan Tentara Diraja Malaysia lewat PLBN Entikong pada Senin sore (14/10/2019).
Sebelum sembilan warga Dusun Panga tiba dipintu perbatasan, puluhan warga Dusun Panga yang sudah menanti kepulangan kesembilan orang warganya tersebut terlihat memadati kawasan PLBN Entikong untuk menyambut kedatangan warganya tersebut.
Sebanyak sembilan warga Dusun Pangan ditangkap pihak TDRM karena diduga masuk tanpa izin kewilayah Malaysia untuk kepentingan berbelanja ternak babi untuk kebutuhan acara adat pesta anak padi didusun tersebut.
Dalam penyambutan tersebut dilakukan oleh Danrem 121/Abw BRIGJEN TNI Bambang Ismawan, Kasi Intelrem 122 Abw, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi, Dansatgas Pamtas RI 643/Wns INF Dwi Agung Prihanto, Kapolsek Entikong Kompol Amin Siddiq, Camat Entikong Suparman, Kakanim Entikong Herri Prihatin dan beberapa instansi serta puluhan warga masyarakat Dusun Panga dan Kecamatan Entikong.
Dengan dilakukannya deportasi seperti ini terhadap kesembilan warga Dusun Panga oleh otoritas Malaysia diharapkan kedepan Masyarakat terutama masyarakat Entikong dan Sekayam untuk lebih waspada dan melengkapi diri dengan dokumen perjalanan dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh negara tetangga terutama Malaysia.
Tim Lapan6online.com coba mengkonfirmasi salah satu warga yang dipulangkan melalui PLBN, menceritakan kronolgis kejadian perkara, bahwa mereka masuk melintasi perbatasan untuk membeli daging babi untuk mereka membuat acara gawai anak padi yang setiap tahun mereka laksakan acara ini.
“Kita beli daging babi ke Malaysia dikarenakan daging babi dari Indonesia agak kecil sehingga mereka memilih nyeberang beli daging babi ke daerah malaysia yang tidak begitu jauh dari tempat mereka tinggal karena daging babi dari Malaysia lebih besar untuk dikonsumsi ramai-ramai,” kata salah satu diantara mereka.
“Dengan cepat petugas kita melalui konsulat mencari cara pendekatan agar supaya mereka dibebaskan dan dipulangkan ke tanah air secepatnya sehingga pada hari senin tadi mereka melalui konsulat RI di Kuching dan dikawal oleh pasukan TDRM di bebaskan dan dihantar langsung ke perbatasan,” lanjutnya.
Namun mereka tidak menyangka setelah lewat dari garis perbatasan mereka diteriaki oleh oknum petugas TDRM mereka disuruh kembali ke wilayah Malaysia dan disuruh diam jangan banyak omong. Diantara mereka 11 orang 2 orang lari terus ke wilayah Indonesia sehingga terselamat dari penangkapan tersebut namun 9 orang tidak bisa mengelak mereka disuruh diam ahirnya ditangkap lalu di bawa ke tahanan Semuja Serian.
Saat mereka sampai diperbatasan ada salah satu diantara mereka yang menangis sedih campur senang karena bisa dikembalikan/Dideportasi secepatnya oleh pihak otoritas Malaysia, mereka ditanya oleh Yohanes Ontot (Wakil Bupati Sanggau) tentang keadaan kesehatan mereka, mereka jawab sehat, apakah kalian diperlakukan bagus selama disana, mereka jawab ya diperlakukan bagus diberi makan 3 kali sehari.
Diantara mereka ada salah satu orang waktu pulang dalam keadaan sakit kakinya kembang, namun penyakit itu memang sebelum terjadi penangkapan memang sudah sakit dahulu, penyakit rematik penyakit bawaan kata yang sakit disaat dikonfirmasi Tim Lapan6online didalam ruangan saat diberi obat oleh tim Medis dari PLBN Entikong, dinyatakan “Tidak ada kekerasan selama mereka disana kata mereka,”.
“Usahakan masuk pakai dokumen supaya tidak terjadi lagi seperti ini,” pinta Kadus Panga.
Kesan dan pesan dari Kepala Dusun Panga, “Bersyukurlah dan terima kasih atas bantuan petugas kedua negara sehingga mereka dideportasi secepatnya dan untuk kedepannya mereka akan sarankan, memberitahukan ke warganya untuk berhati-hati kalau nak berbelanja ke negara tetangga walaupun hanya belanja keperluan hari-hari,” pungkas Kadus Panga. Tim Red Lapan6 EntikongAyep Saparudddin /Spl