Oleh: dr. Tifauzia Tyassuma, (*)
Lapan6online.com : Mengapa saya sekarang tidak gencar lagi berteriak #lockdown? Karena, kondisi Indonesia saat ini, juga negara-negara lain, di minggu ke 4 perjalanan COVID 19 sudah masuk dalam fase kedua penyebaran COVID 19, menjadi Local Transmitted.
Ibarat perang, tidak mau cepat-cepat tutup gerbang, gerbang terlambat ditutup, ya sudah musuh berhasil masuk ke dalam benteng kota.
Apa artinya? Artinya Indonesia berubah menjadi mangkok raksasa.
Dalam mangkok itu, berisikan manusia dan virus Corona. Menjadi satu, saling kontak, saling meloncat, saling menempel. Ada PDP yang dia tidak tahu dia PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lalu masih bekerja di kantor, naik KRL, kemudian batuk, lalu virusnya lompat dan menempel di bangku. Bangku diduduki orang dan tangannya memegang virus. Dia gatal lalu kucek-kucek, jadilah seketika itu juga dia ODP (Orang Dalam Pemantauan).
ODP ini kemudian pulang ke rumah disambut anak-anak yang menggelendot dalam pelukan, jadilah anak-anak itu ODP. Singkat cerita, jadilah keluarga itu keluarga ODP, tanpa merasa kenal ataupun kontak dengan PDP.
Di dalam mangkok raksasa bernama Indonesia, ada mangkok-mangkok kecil bernama Jakarta, Bandung, Solo, dan kota-kota lain yang sudah mengalami Local Transmitted.
Parahnya adalah karena mangkok-mangkok itu tidak ditutup rapat, maka berlompatanlah isi mangkok itu, manusia yang kemungkinan adalah PDP atau ODP, ke mangkok lain.
Jadilah mangkok lain mengalami local transmitted. Begitulah seterusnya. Dan seterusnya.
Lantas apa yang terjadi?
Pertama ya siapkan saja kuburan massal.
Karena jelas akan terjadi banyak kasus kematian, paling kurang 10% dari PDP dan ODP yang berada di dalam mangkok itu, memiliki komorbid (penyakit penyerta) atau murni dari perparahan COVID19 nya sendiri.
Berikutnya adalah kelompok PDP tanpa gejala. Dia bisa kesana kemari sebagai reservoir penyebar virus.
Berikutnya adalah kelompok PDP yang sakti imunitasnya dan sembuh sendiri. Jadilah dia pembawa Imunoglobulin (+).
Berikutnya adalah PDP yang rentan, alias karier, pada waktu daya imunitasnya turun maka dia bisa berubah menjadi PDP.
Berikutnya yang lebih banyak lagi adalah ODP. Terpapar tetapi tidak terinfeksi.
Inilah orang yang paling beruntung dalam mangkok itu.
Siapa mereka
Orang yang mampu memelihara Mikrobiotas ususnya dengan baik, dengan memberi makan Mikrobiotas usus bahan baku terbaik yang diberikan oleh alam, dalam bentuk tetumbuhan beraneka ragam dan warna.
Para pembaca Nutrisi Surgawi termasuk yang beruntung. Karena mereka paham sekali tetumbuhan apa yang membuat Mikrobiota mereka bagus, lengkap, tumbuh dengan bagus, dan mampu menjadi Pabrik Obat Imunitas bagi tubuhnya.
Silakan bagi para Pembaca Nutrisi Surgawi untuk menyebarluaskan pengetahuan Anda kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal. Agar mereka bisa bersama-sama bisa menjadi sehat dengan cerdas, dan mampu menjaga ususnya menjadi ladang tempat tumbuh Mikrobiota, pabrik imun dalam tubuh kita.
Sudah paham kan apa yang dimaksud dengan Local Transmitted ? (*)
*Penulis: dr. Tifauzia Tyassuma adalah seorang Dokter, Peneliti, Penulis sekaligus Presiden AHLINA Institute.
*Sumber Publish: Kontenislam.com