Jakarta | Lapan6online.com | Rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang tetap nekat menarik turis asing dari China, Korea Selatan dan Jepang direspon keras Pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan.
Syafril menilai, kebijakan Luhut tersebut tidak masuk akal. Mengingat, saat ini mayoritas dunia termasuk Indonesia sedang dilanda Covid-19.
“Menurut saya ini akal-akalan Luhut, sangat mustahil turis akan tertarik untuk datang berkunjung wisata ke Indonesia, sementara di Indonesia dan di negara mereka masih berjangkit epidemi berbahaya Covid-19,” terang aktivis pergerakan 77-78 ini seperti dilansir Situs Politik RMOL.id, Kamis (16/4/2020).
Syafril Sjofyan khawatir ada misi lain di balik kebijakan menarik turis terutama dari China.
“Yang dituju Luhut adalah boncengan untuk masuknya WNA China, khususnya TKA China ke Indonesia, karena baik Luhut dan Presiden Jokowi masih tetap ngotot untuk proyek-proyek yang terbengkalai khususnya proyek Investasi China tetap berjalan,” tuturnya.
Menurut Syafril Sjofyan, dengan dibukanya pintu untuk turis, maka sangat terbuka TKA China masuk.
“Jadi menurut saya, cara pikir Luhut maupun Presiden Jokowi sangat berbahaya terhadap keselamatan rakyatnya, mereka mempertaruhkan nyawa manusia Indonesia untuk kegiatan proyek atau investasi yang bisa ditunda dalam wabah yang sangat ganas menular dari orang ke orang,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Luhut berbicara pemerintah akan segera membangkitkan sektor pariwisata, termasuk perhotelan. Menurut Luhut, sektor pariwisata sangat lesu imbas dari adanya wabah virus corona baru (Covid-19) juga berakibat pada banyaknya tenaga kerja di sektor tersebut yang terkena PHK.
“Pariwisata memang menjadi perhatian serius kita, tetapi kita perlu lihat juga ini sekarang. Kalau China ini recovery cepat, dan sekarang sudah mulai nih. Korea Selatan dan Jepang dalam satu atau dua bulan ini, berarti turis mereka sudah ingin keluar tuh karena stres berbulan-bulan,” kata Luhut, Selasa (14/4/2020) kemarin.
Luhut mengklaim, adanya pemulihan dari ketiga negara tersebut, pariwisata Indonesia akan bergeliat lagi. Pemerintah, lanjut Luhut, masih menghitung insentif yang akan diberikan kepada sektor pariwisata.
(*/RedHuge/Lapan6online)