Kuala Lumpur, Lapan6online.com : Permasalahan kapal selam milik Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) yang tidak bisa ‘menyelam’ ke dalam laut menjadi perdebatan panas Dewan Rakyat, yang berlanjut hingga hari ini.
Menteri Pertahanan Mohamad Sabu menanggapi pertanyaan tambahan dari RSN Rayer (PH – Jelutong) bahwa aset kapal selam Malaysia bisa menyelam, memicu perdebatan dengan Tan Sri Noh Omar (dari partai Barisan Nasional -Tanjung Karang).
Noh menyalahkan Menteri Mohamad karena pernah mempertanyakan kemampuan kapal selam negara itu selama pemerintahan Barisan Nasional (BN) sebelumnya.
“Saya ingat di aula ini Menteri yang Terhormat pernah berargumen bahwa kapal selam milik negara tidak bisa menyelam.”
“Hal yang sama berlaku untuk video pembicaraan politik yang telah diedarkan sebelumnya. Jadi saya ingin tahu apakah kapal selam kami bisa “menyelam” atau tidak? ”, tanya Noh kepada Mohamad saat sesi penggulingan RUU Pasokan 2020, di Dewan Rakyat, malam ini.
Menanggapi pertanyaan itu, Menteri Mohamad menekankan bahwa kapal selam itu dapat digunakan tetapi setelah melalui proses maintenance, repair and overhaul (MRO) yang membutuhkan biaya tinggi.
Sementara itu, Mohamad mengatakan Buku Putih Pertahanan Nasional yang akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan Desember bertujuan memperkuat pertahanan negara.
Dengan demikian negara akan mampu mempertahankan kedaulatan Malaysia sebagai negara maritim dengan lokasi strategis karena terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
“Buku putih akan membantu negara dalam mengembangkan kemitraan dengan negara-negara terkait demi keamanan regional.”
“Ini juga akan mendorong transformasi industri pertahanan nasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan,” katanya. (jakartagreater.com)