“Sekitar pukul 10.55 pada saat kloter kedua dan pembesuk kelompok laskar hendak pulang, mereka meneriakkan takbir. Teriakan Takbir dari kelompok laskar dibalas suara “Guk-Guk” dari tahanan Blok C1 (Napi kriminal), sehingga membuat ikhwan-ikhwan laskar emosi dan selanjutnya mendatangi Napi Blok C1,”
Surakarta/Jawa Tengah – Lapan6online : Keributan kembali terjadi di rumah tahanan (rutan) kelas I, Jl. Brigjend Slamet Riyadi Kel. Kauman Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta. Pemicu terjadinya keributan antara kelompok laskar Islam dengan Napi kriminal biasa (Blok C1) disebakan ucapan Takbir dijawab dengan Napi Kriminal Guk.. Guk.. Guk…
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (10/1/2019) pukul 11.00 Wib saat kunjungan berlangsung. Diketahui, tahanan kelompok Laskar atas nama Isan alias Abdullah Ihsan (33) kasus UU Darurat, Ekspirasi 2 Februari 2019, Rahmad Sardiansyah (20) pasal 170 KUHP/Penganiayaan, Ekspirasi 28 Januari 2019, Komari alias Komar (39) pasal 170 KUHP/Penganiayaan, Ekspirasi 16 Januari 2019, Harnang Tedy T (40) pasal 170 KUHP/Penganiayaan, Ekspirasi 16 Januari 2019, Geri Angger Raharjo (19) pasal 170 KUHP/Penganiayaan, Ekspirasi 28 Januari 2019. https://youtu.be/SxuvuITOHfg
Sedangkan untuk Napi Kasus Kriminal, Agus Ardiansyah als Bebek (30) pasal 363 KUHP/Pencurian, putusan 30 hari dan ekspirasi1 Februari 2019, Ucok Devran Devries, pasal 363 KUHP/ Pencurian, putusan 30 hari dan Ekspirasi 16 Januari 2019, dan Koes Setiawan Danang Mawardi alias Iwan Walet, pasal 170 KUHP/ penganiayaan, putusan 5 bulan 15 hari dan Ekspirasi 12 Januari 2019.
Dikabarkan kejadian bermula pada saat jam besuk tahanan. Pada pukul 10.00 WIB sekitar 20 orang ikhwan laskar tiba ke Rutan Kelas I Surakarta untuk membesuk tahanan dari kelompok Laskar.
Kata petugas sipir, para pembesuk dari kelompok laskar dibagi per kelompok menjadi 5 orang dengan waktu sekitar 20 menit untuk menemui tahanan laskar di Aula Rutan. Kelompok I kunjungan berjalan dengan aman.
Namun, sekitar pukul 10.55 pada saat kloter kedua dan pembesuk kelompok laskar hendak pulang, mereka meneriakkan takbir. Teriakan Takbir dari kelompok laskar dibalas suara “Guk-Guk” dari tahanan Blok C1 (Napi kriminal), sehingga membuat ikhwan-ikhwan laskar emosi dan selanjutnya mendatangi Napi Blok C1.
“Awalnya penjenguk dari laskar Islam takbir dan disambut oleh Napi Kriminal dengan jawaban Guk.. Guk..” kata Sipir yang melihat kejadian itu.
Lanjut sipir, bahkan, sempat terjadi lemparan-lemparan batu oleh mereka. Petugas dengan sigap langsung menyuruh keluar para pembesuk, dan tahanan dari kelompok laskar juga dipindahkan ke Ruang Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan.
Dikabarkan, sementara dari pihak Napi Kriminal biasa berusaha merangsek hingga menjebol pintu Blok C1 dengan Blok B. Untuk meredam terjadinya keributan yang memanas, pihak rutan segera berkordinasi dengan kepolisian dan TNI setempat.
Kedatangan Dalmas Polresta Surakarta langsung mengambil tindakan untuk menetralkan keadaan. Tak berselang beberapa waktu, Wakapolresta Surakarta AKBP Andi Rifai didampingi Danramil 05/Pasar Kliwon Kapten Kurdi, dan Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Achwan langsung mengambil tindakan.
Tak terima Takbir dijawab dengan sebutan seperti itu oleh Napi kriminal, siang itu juga sekitar 150 orang ikhwan laskar Islam mendatangi Rutan Klas I Surakarta meminta Iwan Walet dikeluarkan untuk dibunuh. Opan