Tangani Covid-19 Ibarat Hari Ini Tempe, Besok Kedelai

0
57
Anggota Komisi V DPR RI, Irwan/Foto : Dok.selasar.co
“Sampai-sampai jalan tikus ditutup, tapi hari ini kita dipertontonkan lagi bagaimana tanggung jawab pemerintah pada penanganan Covid-19 tidak serius,”

Jakarta | Lapan6Online : Pemerintah memutuskan mengizinkan moda transportasi kembali beroperasi. Padahal, pandemi Covid-19 di seluruh daerah tengah memasuki masa puncak penyebaran. Cara pemerintah menangani pandemi dianggap tak konsisten oleh anggota Komisi V DPR RI, Irwan. Seperti ungkapan: hari ini tempe besok kedelai.

Legislator asal Kalimantan Timur (Kaltim) ini menilai, relaksasi transportasi yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya karena alasan ekonomi, semakin mempertegas posisi pemerintah yang tidak mementingkan penyelamatan manusia.

“Ini kita mau apa sih ini? Presiden jelas pidato khusus larang mudik, tapi kemudian berubah-rubah dalam tataran di lapangan,” ujar Irwan pada rapat kerja virtual Komisi V dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR dan Kakorlantas Mabes Polri, pada Rabu (06/05/2020) kemarin.

Keputusan yang berubah-ubah, sebut Irwan, justru akan menambah kebingungan pemerintah di daerah. Padahal, kondisi saat ini di daerah tengah semangat memutus mata rantai penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

“Sampai-sampai jalan tikus ditutup, tapi hari ini kita dipertontonkan lagi bagaimana tanggung jawab pemerintah pada penanganan Covid-19 tidak serius,” lanjut anggota Fraksi Demokrat ini.

Tidak adanya pembatasan moda transportasi dikhawatirkan mempercepat penularan ke seluruh daerah di Indonesia, terlebih masa puncak penularan Covid-19 akan berlangsung selama dua bulan ke depan.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Wasekjen Partai Demokrat ini mengatakan penyelamatan ekonomi juga sama penting, namun keselamatan rakyat lebih utama. Ia pun meminta pemerintah agar fokus melakukan penanganan sesuai apa yang telah diwacanakan.

“Kita ingin pemerintah bertanggung jawab terhadap apa yg diucapkan, sehingga tidak menimbulkan kebingungan di daerah. Daerah sudah habis-habisan APBD digunakan untuk penanganan Covid-19, tapi di pusat seperti bercanda saja, besok tempe besok kedelai besoknya tempe,” jelas Irwan.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap akan melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona mulai besok, 7 Mei 2020.

Relaksasi transportasi ini merupakan turunan dari Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

“Rencananya Gugus Tugas Covid-19 yang akan mengumumkan. Intinya adalah relaksasi. Dimungkinkan semua moda angkutan udara, kereta api, laut dan bus kembali beroperasi dengan catatan harus pakai protokol kesehatan,” ujar Budi Karya dalam video conference, Rabu (6/5/2020).

Menurut Budi Karya, keputusan ini diambil agar perekonomian nasional tetap berjalan. Salah satunya untuk anggota DPR. Jadi rekan DPR boleh kembali ke daerah pemilihan. Tetapi untuk bekerja. Bukan untuk mudik. Kami pun boleh untuk tugas negara. Jika untuk tugas berhak melakukan movement,” paparnya. SL/Red

*Sumber : selasar.co

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini