Tanggapi Fitnah Keji Denny Siregar, Ahyauddin: Teroris Musuh Bagi Para Santri

0
358
Dr. Ahyauddin. (foto istimewa)

Cileungsi, Lapan6online.com : Ocehan Denny Siregar yang menuduh Santri cilik dengan sebutan calon teroris memicu kemarahan umat Islam. Fitnah keji yang dilontarkan Denny Siregar itu direspon oleh Ketua Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah, Sarolangun, Jambi, Dr. Ahyauddin.

Dia mengatakan, yang terjadi adalah sebaliknya, teroris adalah musuh bagi para santri.

“Tuduhan Denny Siregar terhadap santri “ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG” itu upaya penggiringin opini yang tidak senang terhadap sekelompok santri dan pesantren di Kota Tasikmalaya bahkan mengacu ketidak senangan kepada berbasis ilmu Al-Quran,” terang Ahyauddin seperti dikutip Lapan6online dari MINA, Minggu (12/7/2020).

“Tuduhan sebutan calon teroris terhadap santri itu sangat melukai dunia pendidikan pesantren secara umum,” tegasnya.

Ahyauddin menjelaskan, pesatren adalah tempat terbaik bagi anak-anak yang selama ini sangat dipercaya masyarakat umum terutama kepada kedua orang tua untuk pendidikan anaknya.

Ia juga mengkritik Denny yang  terlebih lagi akan menyinggung institusi tertentu yang bertanggung jawab dalam membina pesantren.

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang secara otoritas diakui oleh negara yang mndapatkan hak dan kewajiban yang sama menurut UU. Pesantren juga tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar mnurut petunjuk pemerintah, baik kurikulum maupun waktunya.

“Sangat disayangkan kalau ada orang yang menyebutkan santri adalah generasi calon teroris,  padahal kurikulum pesantren yang diajarkan adalah lebih menekan kepada adab dan akhlak,” imbuhnya.

Ahyauddin menjelaskan, dalam memahami Al-Quran senantiasa di ajarkan ilmu-ilmu yang memberikan manfaat untuk orang lain terlabih juga mengajarkan ilmu-ilmu alam yang senantiasa memberikan faedah untuk kelangsungan makhluk hidup secara universal.

“Negara yang punya lembaga hukum tentu proses kita serahkan kepada yang berwenang,  bagi lembaga pesantren pertama kita harus menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Allah Subhanahu Wata’ala,  tetap menjaga lisan untuk tidak ikut terpancing dengan provokasi-provokasi yang akan merugikan kepentingan negara dan masyarakat,” pesanya kepada para santri.

(*/RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini