Penulis: Zeng Wei Jian, Aktivis Tionghoa, (*)
Lapan6Online.com – Di HRS Centre, Aktifis Tionghoa Lieus “Makar”Sungkharisma menyatakan; “Tangkap dalang rusuh Papua”.
“Masukin Sel Tikus dong,” katanya.
Esoknya, Mabes Polri menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka provokator rusuh Papua. Statusnya DPO. Interpol dilibatkan.
Sesama ethnik Tionghoa; Lieus Sungkharisma dan Veronica Koman. Satu ras, beda pandangan politik. Free Papua supporter dan NKRI Harga Mati.
Australia dan New Zealand mengganti istilah “Expansi Ekonomi Tiongkok” menjadi “Invansi Ekonomi”.
Penetrasi Tiongkok di South Pasific region mengubah landscape strategi pertahanan Australia.
Sekalipun relasi Tiongkok-Australi berada di titik paling baik, tapi Australia tetap mengaktifkan tombol “alert”. Complicated and fragile.
“China is a sleeping lion, and when she awakes, the world will shake,” kata Napoleon Bonaparte.
China is entering Australia’s front door. Tiongkok menurunkan heavy investment ke Penniless countries macam Fiji, Tonga, Vanuatu, Palau dan lain-lain.
Australia menyebut manuver Tiongkok sebagai “Political loan shark”.
Australi bukan tandingan Tiongkok. Australian financial aid to Timor-Leste is at around $100 million each year. Hanya setetes air dibanding $20 milyar yang dibutuhkam Dili di Proyek Tasi Mane. Tiongkok merespon. Timor-Leste senang.
Perancis klenger saat New Caledonia meminta referedum bulan November 2018. High Alert. Warga New Caledonia memutuskan tetap bersama Perancis. Presiden Macron bernafas lega.
Seandainya New Caledonia memilih merdeka, intervensi Tiongkok tidak bisa dihindari. Itu bikin Perancis ketar-ketir.
Tokoh separatis Papua punya close relation dengan Australia, Inggris, Belanda dan Amerika.
Tidak ada trace hubungan Benny Wenda, Theys Eluay, Goliath Tabuni, dan Veronika Kumon dengan Beijing.
Australia paling berkepentingan Papua merdeka. Sehingga bisa membangun military base di sana. Sebagai kontra strategic menahan kemungkinan adanya China’s Military Base on South Pasific seperti di Djibouti.
Vanuatu termasuk satu dari empat negara yang mendukung Free Papua Movement. Tiongkok menggunakan pengaruhnya atas Vanuatu. Makanya Vanuatu tidak bunyi di seputar Rusuh Papua.
Salah satu dimensi tactical Australia adalah mendorong sentiment Anti China di Indonesia.
Kebetulan Veronica Koman ethnik Tionghoa. Klop. Sentiment Anti Chinese diexploitir. Provokasi di mana-mana. Dia disebut Intel Beijing. Just because she is chinese by blood.
Ethnik Tionghoa di Indonesia harus sadar diri. Ada pihak-pihak tertentu yang ingin membantai habis. Sebagai pijakan menumbangkan Jokowi.
If I were Mr Xi Jin Ping, menggunakan oknum ethnik Tionghoa sebagai agent terbuka adalah sesuatu yang paling tidak mungkin dilakukan. This is the very simplest logic.
Di antara ethnik Tionghoa seharusnya ada yang berkiblat ke Tiongkok. Menjadi Kolone Kelima. Musuh dalam selimut. Duri dalam daging.
Biasanya mereka berasal dari golongan konglomerat di mana orientasinya duit dan duit. Mereka punya akses langsung dengan Beijing.
Ethnik Tionghoa generasi ke 3 dan seterusnya sudah tidak punya koneksi dengan Mainland, Hongkong dan Taiwan. Terlebih bila kelas ekonominya biasa-biasa saja. Cara hidup dan berpikirnya sudah pasti cuma tau Indonesia.
THE END, (*)