“Suara dentuman yang sempat menghebohkan itu juga bukan berasal dari tabrakan asteroid. Karena menurutnya, LAPAN tidak menemukan bukti bukti visual yang terekam melalui satelit,”
Jakarta | Lapan6Online | Anak Krakatau yang mengalami erupsi, pada Ahad (10/4/2020) sempat menjadi perbincangan netizen di sosmed. Netizen menduga duga bahwa Erupsi Anak Krakatau tersebut menimbulkan suara dentuman hingga terdengar sampai ke Jakarta, Depok dan Bogor.
Untuk mengetahui kebenaran isu tersebut, Radar Indonesia News meminta penjelasan langsung dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional.
Jasyanto Sahoer, selaku humas LAPAN saat dikonfirmasi mengenai suara dentuman itu mengatakan bahwa interval waktu antara peristiwa erupsi anak Krakatau dan suara dentuman itu sangat jauh.
“Erupsi terjadi sekitar pukul 23.10 dan 23.50 sementara suara dentuman terdengar sekitar pukul 02 pagi.” Ujar Jasyanto melalui hubungan selular, pada Ahad (12/4/2020).
Jasyanto menambahkan, dugaan suara itu mungkin berasal dari lintasan suara pesawat besar seperti concord.
Untuk melacak kepastian, pihak LAPAN meminta konfirmasi dari TNI Angkatan Udara. Dari informasi pihak TNI AU didapati bahwa tidak ada lintasan pesawat.
Menurut Jasyanto, suara dentuman yang sempat menghebohkan itu juga bukan berasal dari tabrakan asteroid. Karena menurutnya, LAPAN tidak menemukan bukti bukti visual yang terekam melalui satelit.
Ditambahkan Jasyanto, kemungkinan dentuman itu adalah suara petir bukan akibat erupsi anak Krakatau.
“Diberlakukannya PSBB situasi menjadi hening sehingga suara petir yang jauh bisa terdengar.” Imbuhnya. GF/RIN/Lapn6 Group