Moskow, Lapan6online.com : Fakta mengerikan yang terjadi dalam bentrokan antara tentara India dan China di sepanjang garis kontrol di Ladakh (LAC), Lembah Galwan masih belum lepas dari ingatan. Dari 20 tentara India yang tewas, beberapa diantaranya dimutilasi menurut laporan pihak India.
Dalam laporan itu, China sendiri disebut telah kehilangan 40 orang tentaranya meski pemerintah Tiongkok tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi.
Namun situasi panas India dan China yang sempat berdarah-darah di lembah Galwan berbanding terbalik dengan tentara keduanya yang bersatu saat acara “Victory Day” 2020 Rusia, memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Kemenangan Uni SOviet atas Nazi Jerman yang digelar di Lapangan Merah Moskow. Panasnya hubungan India dan China seolah melebur dalam ‘Victory Day 2020’ Rusia.
Hadir di Victory Day 2020 Rusia
Seperti dikutip Lapan6online dari artikel yang ditulis Panca Syurkani di situs Russia Beyond (rbth.com) disebutkan, Parade Kemenangan di Moskow melibatkan sekitar 14 ribu tentara termasuk tentara dari perwakilan 13 negara asing yang ambil bagian dalam parade itu, dimana tentara India dan China ambil bagian dalam Parade Militer.
Setelah sempat tertunda karena pandemi virus corona (COVID-19), parade militer memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia (PD) II akhirnya digelar pada Rabu (24/6/2020). Tidak hanya di Moskow, Parade Kemenangan juga digelar di 28 Kota di Rusia.
Parade Kemenangan adalah parade militer tahunan Rusia yang biasanya digelar setiap 9 Mei untuk memperingati kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam PD II, atau yang dikenal di Rusia dengan sebutan Perang Patriotik Raya. Jerman menyerah kepada Soviet setelah Tentara Merah menggempur habis gedung Reichstag di Berlin, yang merupakan benteng pertahanan terakhir tentara fasis besutan Hitler.
Sebenarnya, Jerman menandatangani dokumen kapitulasi, atau pengakuan kalah perang kepada Soviet pada 8 Mei, 1945. Namun, karena perbedaan zona waktu, hari sudah berganti di Moskow. Itulah mengapa perayaan Hari Kemenangan diperingati setiap tanggal 9 Mei.
Terlepas dari itu, kemenangan yang diperoleh Soviet dibayar dengan harga yang sangat mahal, karena hampir 27 juta warganya tewas selama perang berlangsung.
Tergabung di 13 Perwakilan Tentara Asing
Perayaan tahun ini terpaksa ditunda karena pandemi COVID-19. Setelah puncak penyebaran virus berlalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar Parade Kemenangan digelar pada 24 Juni. Pemilihan tanggal ini bukan tanpa alasan, melainkan dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan Parade Kemenangan berlangsung pertama kali di lapangan merah moskow pada 24 juni 1945.
Putin menyebut kemenangan dalam Perang Patriotik Raya sebagai kemenangan terpenting dalam sejarah dunia yang menentukan masa depan Bumi.
“Saya mengucapkan selamat memperingati 75 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya — sebuah kemenangan yang menentukan masa depan planet ini selama beberapa dekade setelahnya, dan tercatat dalam sejarah dunia sebagai kemenangan yang terpenting serta termegah dalam skala, signifikansi, serta nilai spiritual,” ujar Putin mengawali pidatonya.
Sudah menjadi tradisi bahwa Parade Kemenangan juga menjadi ajang pamer persenjataan terbaru dan tercanggih Rusia. Di Moskow, parade kali ini melibatkan 216 senjata dan peralatan militer, termasuk 75 pesawat tempur, helikopter, dan senjata pemusnah massal terbaru.
Disinilah disebutkan Russia Beyond, perwakilan 13 negara asing yang ambil bagian dalam parade itu, di antaranya tentara India, Tiongkok, Mongolia, Serbia, Uzbekistan dan beberapa negara pecahan Soviet lainnya.
Meski tak dijelaskan, apakah tentara yang tengah berkonflik di Ladakh itu berada dalam satu barisan atau tidak, namun dari foto yang diunggah, tentara India dan China berada dalam parade militer yang sama.
(*/RedHuge/Lapan6online)